LRT Jabodebek Beroperasi Tanpa Masinis Agustus 2022, KAI Siapkan Train Attendant

23 November 2021 12:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
LRT Jabodebek.
 Foto: PT KAI
zoom-in-whitePerbesar
LRT Jabodebek. Foto: PT KAI
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
LRT Jabodebek ditargetkan beroperasi pada Agustus 2022 dengan sistem kendali kereta berbasis komunikasi atau Communication Base Train Control (CBTC) dengan Grade of Automation (GoA) tingkat 3. Dengan sistem ini, rangkaian LRT akan berjalan tanpa masinis.
ADVERTISEMENT
Sebagai operator LRT Jabodebek, PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI kini tengah menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang andal untuk memastikan pelayanan, keselamatan dan keamanan selama dalam perjalanan tetap terjaga.
“Meski LRT Jabodebek akan beroperasi tanpa masinis, nantinya terdapat 2 orang petugas pada setiap rangkaian LRT Jabodebek yaitu 1 orang Train Attendant dan 1 orang Security,” ujar VP Public Relations KAI Joni Martinus dalam keterangan tertulis, Selasa (23/11).
Train Attendant bertugas untuk memastikan segala sesuatu terkait LRT Jabodebek berjalan normal, memberikan informasi kepada pelanggan, serta memberikan pelayanan kepada pelanggan.
KAI latih Train Attendant untuk LRT Jabodebek. Foto: PT KAI
Train Attendant selalu mobile di dalam kereta dan tidak mengoperasikan sarananya dalam operasi normal. Hal tersebut dikarenakan pengoperasian LRT Jabodebek dilakukan secara otomatis dari Operation Control Center (OCC) atau Backup OCC secara terpusat.
ADVERTISEMENT
“Pada saat terjadi gangguan, Train Attendant bertugas untuk mengemudikan dengan kecepatan terbatas dan membuka-tutup pintu LRT Jabodebek,” ujar Joni.
KAI saat ini sedang menyiapkan 123 orang Train Attendant untuk bertugas di 27 rangkaian kereta LRT Jabodebek (4 cadangan). Berbeda dengan masinis, petugas Train Attendant juga harus mampu berbahasa Inggris karena selama perjalanan petugas Train Attendant berinteraksi langsung dengan para pelanggan.
Untuk menjamin kualitas Train Attendant LRT Jabodebek, kualifikasi petugas Train Attendant tetap mengacu pada Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 4 Tahun 2017 tentang Sertifikasi Kecakapan Awak Sarana Perkeretaapian. Sesuai Peraturan Menteri tersebut, syarat Train Attendant di antaranya harus sehat jasmani dan rohani serta tidak buta warna.
Sebelum dapat bertugas, para Train Attendant akan mendapatkan pelatihan selama 2,5 bulan di Balai Pelatihan Teknik Perkeretaapian (BPTP) Sofyan Hadi Bekasi. Jika telah menyelesaikan pelatihan dan lulus uji kecakapan, maka petugas Train Attendant akan mendapatkan sertifikat kecakapan dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.
KAI latih Train Attendant untuk LRT Jabodebek. Foto: PT KAI
“Melalui persiapan yang matang untuk para petugas LRT Jabodebek, diharapkan mampu memberikan pelayanan maksimal bagi pelanggan untuk merasakan transportasi perkeretaapian urban yang paling maju di kawasan Ibu Kota,” tutup Joni.
ADVERTISEMENT