Luhut Bantah JK Industri Nikel Dipenuhi Pekerja China: Pergi Cek Saja ke Sana!

29 Oktober 2022 19:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
Ketua PMI, Jusuf Kalla mendampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Pandjaitan saat mengunjungi kantor PMI. Foto: Dok. PMI
zoom-in-whitePerbesar
Ketua PMI, Jusuf Kalla mendampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Pandjaitan saat mengunjungi kantor PMI. Foto: Dok. PMI
ADVERTISEMENT
Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan membantah pernyataan Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla soal pekerja di industri nikel di Indonesia dipenuhi orang China.
ADVERTISEMENT
Luhut mengatakan memang pada awalnya pekerja China mendominasi di awal pekerjaan konstruksi. Namun saat ini hal itu sudah tidak terjadi. Untuk membuktikan, Luhut meminta agar langsung mengecek ke lokasinya.
"Engga betul, waktu construction dulu awal awal tahun 2014 ya, sekarang sudah banyak orang-orang Indonesia. Pergi saja ke sana," kata Luhut saat ditemui dalam acara 'Demi Indonesia Bersama GoTo' di Ciputra Aartpreneur, Sabtu (29/10).
Sebelumnya, Jusuf Kalla mengatakan bahwa Indonesia kaya akan nikel. Dia mengkritik proses pengerjaannya yang dilakukan oleh tenaga kerja asal China.
Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menghadiri Gala Dinner 70th Kalla Anniversary and 44th Bukaka di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta Pusat, Jumat (28/10/2022). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
“Indonesia kaya nikel, tapi yang kerja semua China, dari daratan sampai tukang las. Kita bikin smelter, Insyaallah tahun depan smelter pertama milik nasional akan beroperasi,” kata pria yang akrab dipanggil JK di acara makan HUT Kalla Group di Hotel Kempinski, Jumat (28/10).
ADVERTISEMENT
JK mengatakan, dirinya ingin pengembangan teknologi smelter dikuasai oleh anak-anak negeri. “Teknologi ke depan kita lakukan tapi tidak dengan otak dari luar, (melainkan) kemampuan diri sendiri,” sambungnya.
Salah satu bisnis yang JK miliki yakni Kalla Group tengah menggarap cuan bisnis ekosistem baterai kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV). Salah satu perusahaan yang dibangun Kalla Group adalah smelter produksi baterai EV yaitu nikel sulfat yang terletak di Palopo, Sulawesi Barat.
Tak seperti smelter lain yang menggunakan batu bara, smelter yang dibangun ini menggunakan tenaga air. JK mengatakan, smelter buatan Indonesia harus bersumber dari energi bersih.