Luhut Bantah Kapal Asing Serbu RI Setelah Susi Diganti Edhy Prabowo

3 Januari 2020 17:09 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan membantah tudingan yang menyebut Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo tak tegas dalam menindak kapal-kapal asing yang masuk ke Perairan Natuna.
ADVERTISEMENT
Hal itu menyikapi kembali maraknya kapal-kapal asing pencuri ikan di perairan Natuna saat ini. Padahal, di era Susi Pudjiastuti kapal asing sudah mulai jarang terlihat.
"Jadi begini, jangan dibilang setelah Pak Edhy ini lebih banyak kapal asing masuk, itu tidak betul itu, tidak benar, saya ulangi sekali lagi tidak benar," kata Luhut di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (3/1).
Selama ini, menurut Luhut, KKP dibawah kepemimpinan Edhy Prabowo sudah menjalankan tugasnya pengawasannya. Hanya saja, jumlah penjaga pantai di Indonesia jauh lebih sedikit ketimbang negara lainnya. Khususnya dari China.
"Karena kami punya data lengkap kok, KKP itu masih bergerak tetapi memang intensitasnya coast guard kita belum bisa sebanyak yang lain karena jumlah kapalnya juga terbatas," ujarnya.
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan (kanan) dan Mendagri Tito Karnavian sebelum mengikuti rapat kabinet terbatas (ratas) di Kantor Presiden. Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Keterbatasan itu dicontohkan saat pihak pemerintah ingin mengatasi penyelundupan nikel. "Kemarin misalnya kita mau mobilisasi penanganan nikel yang diselundupkan dari sana, itu ada berapa puluh kapal kita pindah ke sana semua. Kita kan belum mampu di barat, di situ orang lain datang masuk, anu kan dia, begitu," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Ya kalau kau, barang kau, tidak kau jaga, ya orang datang lah. Coba kamu tidak jaga rumahmu, kan orang datang kan. Ya kita perbaiki penjagaan kita, tapi bukan si coast guard dengan KKP tidak bekerja atau kurang bekerjanya setelah Pak Edhy, tidak betul juga itu. Saya ingin luruskan itu, karena saya ikuti betul itu," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, hanya berselang satu minggu setelah Susi Pudjiastuti tak lagi menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan, perairan Natuna langsung diserbu kapal-kapal ikan asing, terutama dari Vietnam dan China.
Rata-rata kapal ikan asing yang masuk ke Natuna berukuran di atas 30 Gross Ton (GT) dan menggunakan pukat harimau (trawl). Bahkan kapal coast guard China turut mengawal kapal-kapal ikan dari negaranya yang mencuri di perairan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Demikian diungkapkan Herman, Ketua Nelayan Lubuk Lumbang, Kelurahan Bandarsyah, Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna.
"Selang satu minggu sejak pergantian menteri (Susi Pudjiastuti diganti Edhy Prabowo), info dari anggota kami langsung banyak kapal asing. Sebulan kemudian makin ramai. Mereka (nelayan lokal) dikejar coast guard China," ujar Herman.
Tak hanya makin banyak, kapal ikan asing juga semakin berani. Menurut pengakuan dari para anggotanya, kapal-kapal asing pencuri ikan ini sudah berani mengusir kapal nelayan lokal.
"Kami sering diuber-uber kapal asing. Mereka nabrak-nabrak kapal kita. Di media sosial, di Natuna sudah heboh soal ini," tuturnya.