Luhut Dukung Digitalisasi Pelabuhan: Bisa Kurangi Korupsi

28 Desember 2022 13:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Marinves Luhut Binsar Pandjaitan Usai Hadiri Acara Stranas PK, Jakarta, Selasa (20/12/2022). Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menko Marinves Luhut Binsar Pandjaitan Usai Hadiri Acara Stranas PK, Jakarta, Selasa (20/12/2022). Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
ADVERTISEMENT
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, mendorong program digitalisasi lewat pembangunan green and smart port (pelabuhan berbasis teknologi dan berkelanjutan).
ADVERTISEMENT
Menurut dia, membangun digitalisasi di infrastruktur pelabuhan dapat meningkatkan efisiensi aktivitas di pelabuhan, di antaranya waktu bongkar muat.
"Saya masih ingat enam tahun lalu kita ribut dwelling time (waktu bongkar muat) pelabuhan kita masih satu minggu sekarang kita sudah bisa 2 sampai 2,5 hari," kata Luhut dalam acara Green Port Awarding di Kemenkomarves, Rabu (28/12).
Luhut membeberkan rencana pemerintah saat ini terdapat 14 green and smart port yang tengah dibangun ekosistem digitalnya. Dia menyebutkan 149 pelabuhan akan melalui proses digitalisasi oleh pemerintah, dengan rincian 112 pelabuhan di bawah PT Pelindo dan 37 sisanya di bawah instansi lain.
Luhut juga menyampaikan ekosistem digital akan berfungsi untuk mengurangi praktik korupsi dan operasi tangkap tangan (OTT).
ADVERTISEMENT
"Inilah membangun ekosistem kita bernegara sehingga negara ini jangan jadi negara yang jadi drama karena Anda senang lihat orang kena OTT karena sistem kita tidak bagus. Sekarang ekosistem itu dipertaruhkan, jadi jangan membuat persepsi, memotong-motong apa yang ingin pemerintah lakukan, pemerintah ingin melakukan suatu efisiensi dengan digitalisasi, membangun smart port dan green port," beber Luhut.
Ilustrasi bongkar muat peti kemas Foto: ANTARA FOTO/ Sigid Kurniawan
Luhut pun meminta agar semua pihak yang berkaitan dengan pelabuhan untuk dapat menjadikan 149 pelabuhan sebagai smart and green port dalam kurun waktu 2 tahun.
"Semua harus kita bangun dan semua saya harapkan bisa selesai dalam waktu dua tahun ke depan. Tahun depan saya harap kita bisa menyelesaikan 149 supaya terdigitalisasi," katanya secara daring.
Menko Marves menyebut keberhasilan digitalisasi di 14 pelabuhan menempatkan Indonesia dalam jajaran 20 negara dengan performa pelabuhan terbaik.
ADVERTISEMENT
"Kita satu satunya negara di Asia Tenggara yang masuk ke dalam 20 besar dengan performa pelabuhan yang baik. (Peringkat) di atas (bersama) negara-negara maju lainnya seperti Prancis, Yunani, Jerman, Amerika Serikat (AS), Rusia, dan Kanada. Kenapa ini bisa terjadi? Karena kita semua bekerja bersama-sama kompak untuk digitalisasi," tuturnya bangga.