Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Luhut Pamer Kedekatan dengan Pangeran Arab Sampai Beri Kiswah untuk Istiqlal
4 April 2022 19:33 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menceritakan kedekatannya bersama Pangeran Mohammed bin Salman (MbS) melalui postingan pribadi di Instagram, Senin (4/4). Sebelumnya, dia pernah bertemu dengan Pangeran Arab Saudi itu bulan lalu.
ADVERTISEMENT
Kedekatan itu diceritakan Luhut usai diminta dalam pertemuan dengan Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar, di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat. Luhut bahkan menyerahkan kiswah, oleh-oleh dari MbS untuknya, ke Masjid Istiqlal .
"Saya merasa tidak pantas menerima hadiah ini karena saya pikir kiswah yang merupakan kain penutup ka’bah ini adalah milik saudara-saudara muslim saya di Indonesia," kata Luhut.
Kepada Nasaruddin Umar, Luhut bilang dia meminta izin kepada MbS agar “Rumah Indonesia di Makkah” bisa dibangun. Kata dia, pembangunan rumah tersebut harus mengubah undang-undang di Kerajaan Saudi, tetapi karena MbS berkeinginan untuk punya hubungan baik dengan Indonesia,
"Jadi kita mendapatkan pengecualian agar bisa dibangun," katanya.
Luhut mengaku terkesan dengan kebaikan MbS. Dia mengaku malu karena baginya keakraban dan sambutan ramah yang MbS tunjukkan kepada dia adalah berkat rasa hormat Putra Mahkota kepada Presiden Jokowi.
ADVERTISEMENT
"Saya katakan kepada Prof. Nasar bahwa jika ada umur saya bisa bertemu lagi dengan Pangeran Mohammed bin Salman, saya akan meminta kiswah yang lebih besar agar bisa dipajang di Masjid Istiqlal," ujar Luhut.
Selain cerita kedekatannya dengan MbS, undangannya ke Masjid Istiqlal tersebut juga banyak membahas tetang keberhasilan proses renovasi bangunan tersebut. Proses renovasi Masjid Istiqlal membutuhkan waktu lama sekitar 42 tahun. Terowongan yang menghubungkan antara Istiqlal dengan Katedral Jakarta juga telah selesai dibangun.
Terowongan ini, kata dia, bukan hanya sebagai simbol persatuan antar umat beragama, tetapi juga sebagai fasilitator ibadah bagi umat Islam dan umat Kristen.
ADVERTISEMENT
Kepada Luhut, Nasaruddin yang juga mantan Menteri Agama ini bilang renovasi Masjid Istiqlal ini juga berkontribusi mencerdaskan kehidupan umat, bangsa, dan negara dengan memfasilitasi calon-calon cendekiawan muslim Indonesia sehingga menjadi ulama terkemuka di masa depan.
"Betapa takjub saya mendengar dari beliau bahwa selain bekerja sama dengan Universitas Al Azhar Kairo, Istiqlal juga bekerja sama dengan Harvard University di Amerika Serikat lewat program khususnya yaitu kajian perempuan. Ini adalah kerja sama yang pertama kali di dunia," terangnya.