Luhut Punya Pesan Khusus ke Grab: Harus Sama-sama Enak

13 Desember 2019 13:40 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peluncuran kendaraan listrik oleh Pemerintah dan Grab di Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia, Jumat (13/12). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Peluncuran kendaraan listrik oleh Pemerintah dan Grab di Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia, Jumat (13/12). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Grab mulai melakukan ekspansi dengan uji coba kendaraan listrik sebagai armada GrabBike dan GrabCar. Ditargetkan, kendaraan listrik yang menggandeng Hyundai dan Gesits itu bisa dinikmati masyarakat umum mulai tahun 2020.
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengingatkan agar Grab tak hanya memikirkan keuntungan bagi perusahaan, melainkan juga bagi Indonesia. ‎Menengok Grab merupakan perusahaan holding yang berkantor pusat di Singapura.
"Kalian bikin untung, tapi juga lihat Republik. Jadi jangan bikin untung saja, Republik kacau. Harus sama-sama enak," tegasnya dalam peluncuran uji coba kendaraan listrik Grab di Kantor Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Jumat (13/12).
Dia berpendapat saat beroperasi di Indonesia, perusahaan tidak boleh memikirkan untung sendiri. Sebab pemerintah turut membantu perusahaan asing dalam berinvestasi. Menurutnya, hal ini berlaku bagi seluruh perusahaan, tak hanya Grab.
Menko Kemaritiman dan Investari, Luhut B Pandjaitan, pada peluncuran roadmap kendaraan listrik di Kemenko Kemaritiman dan Investasi RI, Jumat (13/12). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
"Itu prinsip kita. Jadi siapapun invest di Indonesia, dia harus untung tapi Indonesia pun harus untung. Jangan satu untung, yang lain buntung," kata Luhut.
ADVERTISEMENT
Namun demikian, Luhut berpendapat bahwa Grab sejauh ini masih on the track dalam membangun bisnis, di mana pemerintah Indonesia juga turut diuntungkan. Oleh karenanya, dia berjanji akan membantu Grab dalam penerapan kendaraan listrik.
"Ini saya lihat schedule Grab masih tetap on the track, jadi pemerintah akan bantu. Perpres sudah mendukung program listrik ini," ucapnya.
Sementara itu, Presiden Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata menjelaskan, pengembangan ini bertujuan untuk membantu pemerintah mencapai target dalam menyediakan 2 juta unit kendaraan‎ listrik di tahun 2025.
"Upaya bersama ini juga sejalan dengan komitmen kami untuk mengakselerasi pembangunan infrastruktur digital dan akan membantu kami untuk menghadirkan solusi yang memberikan efisiensi biaya transportasi," beber Ridzki.