Luhut Resmikan Pembangunan Pabrik Pengolahan Nikel di Pomalaa

27 November 2022 18:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ground breaking proyek Smelter Pomalaa Vale Indonesia dan Zhejiang Huayou Cobalt Co., Ltd, dihadiri oleh Menko Marves Luhut B Panjaitan, Minggu (27/11/2022). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ground breaking proyek Smelter Pomalaa Vale Indonesia dan Zhejiang Huayou Cobalt Co., Ltd, dihadiri oleh Menko Marves Luhut B Panjaitan, Minggu (27/11/2022). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, meresmikan groundbreaking proyek pabrik pengolahan nikel atau smelter berbasis High Pressure Acid Leach (HPAL) di Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.
ADVERTISEMENT
Luhut mengungkapkan Smelter Pomalaa yang merupakan proyek kerja sama PT Vale Indonesia Tbk dan Zhejiang Huayou Cobalt Co., Ltd (Huayou) nantinya akan menjadi smelter HPAL terbesar di dunia.
Selain itu, kata Luhut, proyek ini hadir dengan tujuan membangun ekosistem pengembangan industri kendaraan listrik di Indonesia. Adapun produk smelter ini, Mix Hydroxide Precipitate (MHP), merupakan salah satu komponen baterai lithium.
"HPAL terbesar yang ada di dunia itu ada di Indonesia, dan orang tidak bisa bikin lithium baterai tanpa HPAL," ujar Luhut saat groundbreaking proyek Pomalaa di Kolaka, Sulawesi Tenggara, Minggu (27/11).
Adapun produksi tahunan yang diperkirakan dari proyek ini mencapai 120.000 ton nikel dan sekitar 15.000 ton kobalt yang terkandung dalam produk MHP. Proyek ini memakan investasi untuk tambang dan fasilitas HPAL mencapai USD 4,5 miliar atau sekitar Rp 70,5 triliun (kurs Rp 15.675 per dolar AS).
ADVERTISEMENT
Luhut memastikan smelter yang akan mengelola nikel kadar rendah ini bisa berjalan tanpa hambatan apa pun. Bahkan untuk masalah perizinan dan AMDAL, dia meminta urusan bisa diselesaikan dengan cepat.
Ground breaking proyek Smelter Pomalaa Vale Indonesia dan Zhejiang Huayou Cobalt Co., Ltd, dihadiri oleh Menko Marves Luhut B Panjaitan, Minggu (27/11/2022). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
"Masalah izin AMDAL yang kelamaan saya sudah dengar tadi, kita akan segera selesaikan jadi tidak ada yang namanya proyek terlambat hanya karena prosedur," tegasnya.
Lebih lanjut, Luhut mengaku sudah mengenal bos Huayou Zhejiang Cobalt, Chairman Chen, bahwa teknologi yang dia miliki sangat diminati oleh banyak perusahaan raksasa dunia seperti BMW dan VW.
"Dia dikejar-kejar karena punya teknologi yang bagus, jadi begitu saya dengar dia kawin dengan Vale Indonesia, saya bilang ini adalah pilihan yang tepat. Jadi kita beruntung Mr Chen mau di sini," ungkap Luhut.
ADVERTISEMENT
Kerja sama Vale Indonesia dengan Huayou bermula dari perjanjian kerja sama kerangka kerja yang ditandatangani 27 April 2022 lalu. Pada perjalanannya, produsen mobil global Ford sepakat untuk ikut bergabung dalam kemitraan tersebut melalui non-binding agreement.
Kemudian, pada 13 November 2022, kesepakatan antara Vale dan Huayou dikukuhkan melalui penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Definitif untuk pengolahan bijih nikel kadar rendah di Blok Pomalaa, Sulawesi Tenggara. Penandatanganan itu dilakukan pada forum B20 Summit di Nusa Dua, Bali.
Nantinya, Vale berperan memasok bijih nikel, sedangkan Huayou akan memastikan pengolahan nikel di pabrik berbasis HPAL. Huayou merupakan perusahaan asal China dengan operational excellence sebagai pemasok bahan untuk baterai kendaraan listrik.