Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Luhut Ungkap Perusahaan yang Kerja Sama dengan China Bangun Pabrik Vaksin di RI
2 September 2021 19:19 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkap perusahaan nasional yang bekerja sama dengan China, untuk membangun pabrik vaksin COVID-19 di Indonesia. Sebelumnya, Luhut menyebut ada perusahaan China yang akan memproduksi vaksin di Indonesia mulai April 2022.
ADVERTISEMENT
Hal itu diungkapkan Luhut dalam tayangan di akun Youtube Farmalkes TV. Tapi berbeda dengan sebelumnya, dalam tayangan tersebut Luhut menyebut pabrik vaksin kerja sama perusahaan China dengan perusahaan farmasi nasional itu, akan mulai produksi Juli 2022.
"Ini ada Etana kerja sama dengan China. (Produksi vaksin) dengan platform mRNA, mereka akan produksi Juli tahun depan," ujarnya saat membuka acara Forum Nasional Kemandirian dan Ketahanan Industri Alat Kesehatan, dikutip Kamis (2/9).
Dari penelusuran kumparan, Etana yang dimaksud Luhut adalah PT PT Etana Biotechnologies Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada 2014 dan merupakan anak usaha industri farmasi PT Darya Varia Laboratoria Tbk (DVLA). Pemegang saham lain Etana adalah Etana Biotechnologies Hong Kong Limited dan PT Optel Internasional.
ADVERTISEMENT
Sementara dikutip dari South China Morning Post, perusahaan China yang siap memproduksi vaksin baru COVID-19 berbasis mRNA adalah Walfax Abogen. Perusahaan yang akan bermitra dengan Etana itu, merupakan konsorsium dari Yunnan Walvax Biotechnology, Suzhou Abogen Biosciences, dan Academy of Military Science sebagai pengembang vaksin ARCoV.
Vaksin mRNA merupakan hasil pengembangan terbaru, tidak dibuat dari virus atau kuman yang dimatikan/dilemahkan. Melainkan dibuat dari komponen materi genetik yang direkayasa agar menyerupai kuman atau virus tertentu.
"Etana akan produksi 70 juta dosis bulan Juli. Saya bilang 100 juta (dosis) pemerintah pasti beli," ujar Luhut Binsar Pandjaitan .
ADVERTISEMENT