Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Menteri Luar Negeri Korea Selatan Kang Kyung-Wha hari ini bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wapres. Pertemuan keduanya membicarakan banyak hal khususnya ekonomi Indonesia dan Korsel.
ADVERTISEMENT
"Di dalam pertemuan bilateral tadi, dan tadi juga sudah dilaporkan pada Bapak Wapres, adalah komitmen kedua belah pihak untuk meningkatkan kerja sama, terutama di bidang ekonomi," ungkap Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, di Kantor Wapres, Jakarta Pusat, Senin (8/4).
Retno menambahkan bahwa Korea Selatan merupakan salah satu mitra dagang utama Indonesia. Angka perdagangan kedua negara juga mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
"Korea Selatan merupakan salah satu strategic partner untuk ekonomi kita. Karena kita lihat misalnya di bidang perdagangan, perdagangan bilateral kita tahun lalu mengalami peningkatan yang cukup signifikan 15 persen dan mencapai hampir 20 billion (miliar) dolar AS," jelas Retno.
Dengan adanya peningkatan itulah, Retno menargetkan di tahun 2022 nilai perdagangan Indonesia dengan Korea Selatan mencapai 30 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 420 triliun (kurs Rp 14.000). Saat ini, Korsel masuk dalam 6 besar investor asing terbesar di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Kita sepakat di tahun 2022 memiliki target perdagangan bilateral sekitar 30 billion USD. Dari aspek investasi juga investasi Korea Selatan adalah nomer 6 dari foreign investor yang ada di Indonesia," ujarnya.
Tak hanya melulu soal kerja sama ekonomi, dalam kesempatan itu juga dibahas mengenai kerja sama di bidang pendidikan, ekonomi kreatif, hingga kerja sama di dunia hiburan (entertainment).
"Kita juga bicara kerja sama kerja sama yang lain misalnya di bidang pendidikan, di bidang kreatif ekonomi bahkan kita bicara mengenai masalah kerja sama antara entertainment companies karena Korea Selatan cukup memiliki kapasitas juga, pengalaman dalam mengembangkan di bidang entertainment companies yang kita akan juga melakukan kerja sama," ujarnya.
Ia juga menyoroti puluhan ribu tenaga kerja Indonesia yang berada di Korea Selatan. Retno menyebut, dalam waktu dekat akan dibuat MoU antara Indonesia dengan Korea Selatan dalam rangka memberikan perlindungan terhadap WNI di sana.
ADVERTISEMENT
"Jumlah WNI kita yang bekerja di Korea Selatan jumlahnya cukup banyak sekitar 36.000. Oleh karena itu kita sepakat juga untuk membuat satu MoU yang dapat memberikan perlindungan maksimal kepada para tenaga kerja kita yang ada di Korea Selatan," jelas Retno.