news-card-video
9 Ramadhan 1446 HMinggu, 09 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Malaysia Bangun Infrastruktur Pakai Dana Pensiun, Bagaimana dengan RI?

17 Februari 2017 13:28 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Jokowi sedang berdialog dengan Bambang. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi sedang berdialog dengan Bambang. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
Pemerintah mulai mengalihkan pembiayaan infrastruktur dengan menggunakan skema Pembiayaan Investasi Non Anggaran Pemerintah atau PINA. Cara ini dilakukan karena APBN tidak mampu sepenuhnya digunakan untuk pembangunan proyek infrastruktur yang mencapai Rp 4.796,2 triliun hingga tahun 2019 mendatang.
ADVERTISEMENT
Ternyata pembiayaan infrastruktur dengan model PINA sudah dilakukan negara lain. Misalnya Malaysia yang berani menggunakan dana pensiun untuk menggenjot pembangunan infrastruktur di negara tersebut.
"Model pembiayaan infrastruktur yang bersumber dari non anggaran pemerintah sekali lagi harus kita giatkan. Negara lain seperti Kanada, Malaysia yang dekat dengan kita sudah lebih dulu menggunakan dan mengalokasikan dana pensiun, dana kelolaan jangka panjang untuk masuk ke bidang infrastruktur, kita tidak boleh tertinggal," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat membuka acara dengan tema "Pembiayaan Investasi Non Anggaran Pemerintah (PINA) Tahun 2017" di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (17/2).
Menurut Jokowi, penggunaan skema PINA baik melalui kerja sama pemerintah swasta atau Public Private Partnership (PPP) serta kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) harus lebih ditingkatkan. Bila tidak, maka Indonesia akan tertinggal dan daya saing akan turun.
ADVERTISEMENT
Jusuf Kalla dan Jokowi. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jusuf Kalla dan Jokowi. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
"Di era persaingan, di era kompetisi global ini, yang perubahannya sangat radikal, kita harus berani mendobrak pakem, melakukan terobosan kalau tidak ya ditinggal kita," ucapnya.
Pembangunan infrastruktur dengan menggunakan skema PINA sudah dilakukan pembangunan jalan tol yang dilakukan PT Waskita Toll Road di 12 ruas jalan di Jawa dengan total pendanaan Rp 73,8 triliun. Setelah ini, Jokowi ingin skema pembiayaan tersebut juga bisa dipakai untuk pembangunan proyek infrastruktur lainnya misalnya pelabuhan, bandara, energi untuk pembangkit listrik, kilang minyak dan lain-lain.
"Saya lihat sekarang di Umbulan (proyek air minum) yang sudah enggak tahu udah berapa tahun berhenti, sekarang sudah bisa jalan dengan model PPP. Saya kira hal ini yang harus dicarikan jalan terobosan di luar pakem rutinitas yang kita jalani, kita harus keluar dari zona nyaman itu," tegas Jokowi.
ADVERTISEMENT