Manfaat Aspal Dicampur dengan Karet: Daya Tahan Naik 2 Kali Lipat

7 Januari 2019 17:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aspal Plastik di res area Tangerang-Merak (Foto: Dok. PUPR)
zoom-in-whitePerbesar
Aspal Plastik di res area Tangerang-Merak (Foto: Dok. PUPR)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Saat ini pemerintah sedang mengupayakan untuk menciptakan demand (permintaan) komoditas karet. Hal ini menyusul harga karet yang anjlok. Salah satu solusinya adalah mencampur aspal dengan karet.
ADVERTISEMENT
Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, pencampuran dengan aspak akan berpengaruh pada kenaikan permintaan komoditas karet. Meski nantinya memiliki harga lebih mahal, aspal ini memiliki kualitas yang lebih baik dibanding aspal noncampuran.
"Tapi memang daya tahannya lebih panjang sehingga masih menguntungkan. Karena daya tahannya tahu lah katanya 1,5-2 kali (lebih kuat). Harganya 20-25 persen lebih mahal. Jadi lebih menguntungkan masyarakat," katanya saat ditemui di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Senin (7/1).
Darmin menambahkan selain untuk aspal, nantinya ada beberapa produk yang bahan bakunya dapat dicampur dengan karet. Seperti bantalan kereta api (rel kereta api) lalu sebagian fasilitas di pelabuhan.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memimpin Rapat Koordinasi Pembahasan Komoditas Karet, Senin (7/1), di Jakarta. (Foto: Twitter/@PerekonomianRI)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memimpin Rapat Koordinasi Pembahasan Komoditas Karet, Senin (7/1), di Jakarta. (Foto: Twitter/@PerekonomianRI)
"Kita akan segera mengembangkan. Itu supaya harga bisa dipengaruhi dan di samping itu kita akan meremajakan karet," lanjut Darmin.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya diberitakan pemerintah akan meningkatkan perluasan areal perkebunan karet yang diremajakan pada tahun 2019 menjadi 5.210 hektare (ha). Sementara pada tahun 2018 peremajaan karet telah terealisasi sekitar 2.090 ha.
Hanya saja Darmin enggan menjelaskan lebih rinci kapan proyeksi harga karet dapat segera mencapai harga yang normal lagi jika nantinya proyek pencampuran aspal sudah berjalan.
"Belum sejauh itu," pungkasnya.