Maret Panen Raya, Kementan Jamin Pasokan Beras Tak Lagi Langka

25 Februari 2024 7:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja menata beras di Gudang Bulog Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (22/2/2024). Foto: Budi Candra Setya/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja menata beras di Gudang Bulog Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (22/2/2024). Foto: Budi Candra Setya/Antara Foto
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah masih berupaya menyelesaikan permasalahan beras langka, yang berimbas ke kenaikan harga. Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) meminta pemerintah segera menggelontorkan stok beras jelang Ramadan untuk mengatasi masalah itu.
ADVERTISEMENT
Pedagang di pasar saat ini mengalami kesulitan untuk mendapatkan pasokan beras premium karena terbatasnya stok yang dikuasai oleh penggilingan.
“Untuk saat ini menjelang ramadan penyelesaian persoalan beras solusinya ialah menggelontorkan stok yang dimiliki oleh pemerintah, perusahaan lokal, penggilingan untuk di drop di pasar tradisional, ” kata Sekretaris Jenderal DPP Ikappi, Reynaldi Sarijowan, melalui keterangan tertulis, Jumat (23/2).
Tidak hanya pedagang pasar, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Roy N Mandey, juga mengakui saat ini pihaknya mulai kesulitan mendapatkan pasokan beras, khususnya untuk tipe premium lokal kemasan 5 kilogram.
Melihat kondisi tersebut, Kementerian Pertanian (Kementan) menjamin kelangkaan beras akan berakhir usai panen raya yang akan berlangsung pada Maret 2024.
"Jadi ketersediaan beras dapat terjaga dan kini memasuki musim panen di beberapa daerah. Prediksi Maret nanti akan menghasilkan beras sekitar 3,51 juta ton dan pada bulan April akan lebih tinggi lagi” kata Direktur Serealia Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian, Ismail Wahab, melalui keterangan tertulis, Sabtu (24/2).
ADVERTISEMENT
Kementan memperkirakan jumlah produksi beras pada Januari hingga Maret 2024 bisa memasok kebutuhan nasional. Pada Januari 2024, diprediksi produksi padi berjumlah 1,6 juta ton gabah kering giling (GKG). Lalu, pada Februari 2024, prediksi produksi padi berkisar di angka 2,4 juta ton GKG. Kemudian pada Maret 2024, produksi padi diprediksi berjumlah 6,1 juta ton GKG.
Presiden Joko Widodo saat meninjau panen raya di Desa Karanglayung, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu. (13/10/2023). Foto: Panji Asmara
Selain itu, Kementan yakin produksi padi pada April akan lebih tinggi lagi dibandingkan Maret. Kementan mencatat, area Jawa Timur sudah mulai memasuki panen raya dan diprediksi akan panen padi 239 ribu hektare pada Maret 2024, dan 300 ribu hektare akan panen di bulan April 2024.
"Ngawi salah satu sentra produksi nasional , Maret ini pun, Ngawi diprediksi lahan padi yang akan panen seluas 18 ribu hektar. Itu membuktikan kemampuan berproduksi padi," ujar Ismail.
ADVERTISEMENT