Market Share Perbankan Syariah Terus Meningkat, Laba BSI Tumbuh 31 Persen

1 November 2023 9:00 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
BSI berhasil menjaga kinerja yang solid hingga kuartal III/2023 dan berhasil mencetak laba yakni Rp 4,20 Triliun tumbuh 31,04 persen.
 Foto: Dok. BSI
zoom-in-whitePerbesar
BSI berhasil menjaga kinerja yang solid hingga kuartal III/2023 dan berhasil mencetak laba yakni Rp 4,20 Triliun tumbuh 31,04 persen. Foto: Dok. BSI
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berhasil menjaga kinerja yang tangguh hingga kuartal III 2023 dan berhasil mencetak laba sebesar Rp 4,20 triliun. Jumlah ini tumbuh 31,04 persen secara year on year (yoy).
Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, kinerja ini menunjukkan BSI resilience dan mampu membuktikan diri sebagai bank syariah yang memberikan economic value yang sangat baik, di samping penciptaan social value yang terus dilakukan untuk kemaslahatan umat.
“Secara perlahan dan pasti, ekonomi syariah makin dikenal masyarakat yang pada akhirnya memberikan dampak positif pada bisnis BSI. Ditambah lagi, literasi keuangan dan perbankan syariah yang terus kami jalankan kepada para stakeholders untuk menjaga fokus bisnis secara berkelanjutan,” ujarnya.
Dia menambahkan, kondisi makro ekonomi dan situasi global yang tidak menentu saat ini menjadi tantangan tersendiri, termasuk bagi perbankan syariah, untuk tetap bertumbuh secara stabil dan berkelanjutan.
Meski begitu, sektor perbankan syariah memiliki ciri khas dan keunikan produk yang relatif tahan terhadap guncangan ekonomi.
Salah satu penopang dari pertumbuhan laba yang pesat yakni pertumbuhan volume pembiayaan yang mampu mendorong pendapatan margin bagi hasil tumbuh 15,74 persen yoy.
Selain itu, komposisi Dana Pihak Ketiga (DPK) didominasi oleh dana murah. Hingga September 2023, penghimpunan DPK mencapai Rp 262 triliun. Dari angka tersebut, komposisi dana murah berupa tabungan sebesar Rp 115 triliun dan giro Rp 42 triliun.
BSI terus mendorong pertumbuhan dana murah terutama Tabungan Bisnis yang menjadi salah satu engine dengan pertumbuhan 134,41 persen dan memiliki tren meningkat.
Adapun dari segmen pembiayaan, penyaluran pembiayaan tercatat tumbuh positif, dengan kualitas yang sehat dan terjaga. Hingga September 2023, BSI telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 232 triliun atau tumbuh 15,94 persen secara tahunan.
Pembiayaan didominasi oleh segmen konsumer sebesar Rp 117,92 triliun, korporasi sebesar Rp 54,39 triliun, mikro sebesar Rp 21,45 triliun, SME Rp 18,62 triliun dan komersial Rp 11,86 triliun.
Selain itu, BSI juga fokus dan berkomitmen dalam penyaluran pembiayaan berkelanjutan. Hingga September 2023 pembiayaan berkelanjutan di BSI mencapai Rp 53,6 triliun.
Pembiayaan ini didominasi sektor UMKM sebesar Rp 43,4 triliun, disusul pertanian Rp 4,9 triliun, eco-efisiensi produk Rp 3,3 triliun, energi terbarukan Rp 1,4 triliun dan proyek eco-green Rp 600 miliar.
"Perseroan berkomitmen menyalurkan pembiayaan yang sehat dan sustain serta memiliki kualitas baik," kata Hery.
Paparan kinerja oleh Direktur Utama BSI Hery Gunardi, didampingi Direktur Risk Management Grandis Helmi Harumansyah, Direktur Finance & Strategy Ade Cahyo Nugroho, Wakil Direktur Utama Bob T. Ananta, Direktur Teknologi Informasi Saladin D. Foto: Dok. BSI
Beberapa strategi secara konsisten dilakukan di antaranya fokus pada pembiayaan yang sehat dan orientasi jangka panjang, akselerasi business process dan disiplin dalam monitoring kualitas pembiayaan.
Hingga saat ini, market share pembiayaan BSI tumbuh 3,26 persen dibandingkan Q3 tahun lalu. Hal ini merupakan sinyal positif seiring dengan peningkatan market share industri perbankan syariah di Indonesia yang mengalami peningkatan sebesar 7 persen.
Direktur Finance & Strategy BSI Ade Cahyo Nugroho menambahkan hal ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi BSI dan industri perbankan syariah nasional untuk terus tumbuh.

Pengguna BSI Mobile Tumbuh 32,80 Persen

Seiring dengan meningkatnya bisnis BSI customer based di BSI juga terus berkembang. BSI mencatat jumlah customer based perseroan saat ini mencapai 19,22 juta, meningkat 10,90 persen year on year.
Karena itulah, untuk memberikan layanan optimal bagi nasabah, saat ini BSI telah memiliki lebih dari 1.100 kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia.
Direktur Teknologi Informasi Saladin D. Effendi, menyampaikan, pertumbuhan ini tidak lepas dari e-channel seperti BSI Mobile yang dapat dengan mudah diakses nasabah untuk transaksi pembukaan rekening online baik tabungan, deposito maupun pembiayaan
Tercatat hingga September 2023, generasi X,Y, Z masih mendominasi penggunaan BSI Mobile dengan total pengguna mencapai 5,90 juta orang atau tumbuh 32,80 persen year on year, dengan jumlah 266,3 juta transaksi.
Selain itu, saat ini BSI juga sangat mudah dijangkau melalui kehadiran merchants QRIS BSI yang mencapai lebih dari 221 ribu di seluruh Indonesia, serta jumlah ATM di lebih dari 2.500 mesin.

Komitmen Green Activity

Dari sisi internal BSI, saat ini perseroan juga telah memiliki 3 program green activity, di antaranya efisiensi energi, pengelolaan limbah, dan pengurangan penggunaan kertas.
Wakil Direktur Utama BSI Bob T. Ananta mengatakan BSI telah memiliki green building landmark Aceh, penggunaan solar panel di outlet BSI Mayestik dan Mataram, 35 unit motor listrik, dan charging station di beberapa rest area.
Hingga September 2023, BSI juga telah berkontribusi terhadap pengurangan emisi karbon sebanyak 63,4 ton CO2, dan mendaur ulang plastik 17,2 ton limbah plastik.
Atas capaian BSI dari sisi kinerja, perseroan juga telah memberikan kontribusi bagi masyarakat dengan penyaluran CSR sebesar Rp 177,5 miliar yang disalurkan untuk 4 pilar utama yakni socioeconomic (Desa BSI dan UMKM), spiritual (pembangunan masjid dan mobil musala), people (beasiswa), serta charity and environment (santunan yatim, penanaman pohon, dan sustainable movement).
Advertorial ini dibuat oleh kumparan Studio