Masuk Forbes 2000, BRI Jadi Perusahaan Publik Global Terbesar Asal RI di 2022

17 Mei 2022 21:43 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
 Gedung Kantor Pusat BRI. Foto: BRI
zoom-in-whitePerbesar
Gedung Kantor Pusat BRI. Foto: BRI
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI masuk daftar Forbes 2000 yang menjadikan BRI perusahaan publik global terbesar asal Indonesia. Forbes 2000 merupakan daftar tahunan yang dirilis media keuangan global terkemuka, Forbes, berisi 2.000 perusahaan dengan kinerja terbesar diukur dari empat kriteria.
ADVERTISEMENT
Keempat kriteria tersebut yakni penjualan, aset, laba bersih, dan nilai pasar (market value). Mengutip data Forbes 2000 pada Selasa (17/5), BRI meraih penjualan USD 12,77 miliar, sementara asetnya tercatat sebesar USD 117,74 miliar.
Dari kinerja keuangan 12 bulan terakhir yang dipantau Forbes 2000 untuk tahun 2022 ini, BRI meraup laba bersih sebesar USD 2,17 miliar atau setara Rp 32,22 triliun. Sedangkan valuasi pasarnya tercatat sebesar USD 50,14 miliar. Kinerja cemerlang tersebut diraih BRI di tengah kondisi 2021 yang masih penuh tekanan pandemi.
“Kami menggunakan data keuangan 12 bulan terakhir yang tersedia per 22 April 2022 untuk menghitung metrik yang digunakan untuk penyusunan peringkat Forbes 2000,” demikian dinyatakan dalam pengantar Forbes 2000, dikutip Selasa (17/5).
ADVERTISEMENT
Dengan angka-angka tersebut, menjadikan BRI berada di peringkat pertama nasional perusahaan publik global terbesar, dari hanya tujuh perusahaan asal Indonesia yang masuk daftar Forbes 2000. Dari tujuh perusahaan tersebut ada empat perusahaan sektor perbankan, sedangkan tiga lainnya dari sektor telekomunikasi, pertambangan, dan perusahaan investasi.
Empat dari tujuh perusahaan berstatus BUMN termasuk BRI, dan tiga lainnya perusahaan swasta.
Dalam daftar Forbes 2000 secara global, BRI ada di peringkat 349. Posisinya melampaui perusahaan jasa keuangan terkemuka lainnya seperti Standard Chartered asal Inggris (peringkat 351), Bank of Beijing asal China (peringkat 353), dan United Overseas Bank asal Singapura (peringkat 365).

Keberhasilan Transformasi

Direktur Utama/CEO BRI Gorup, Sunarso. Foto: Dok. BRI
Direktur Utama/CEO PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Sunarso, mengungkapkan strategi transformasi di balik capaian cemerlang perusahaan yang dia pimpin. Menurutnya, di antara berbagai aspek dia memilih berfokus melakukan transformasi pada dua hal, yakni transformasi digital dan transformasi kultural.
ADVERTISEMENT
Sunarso memaparkan, transformasi digital menyangkut digitalisasi proses bisnis, dengan target kualitas layanan yang cepat dan efisien. Selain itu, menciptakan model bisnis baru yang inovatif atau belum pernah ada sebelumnya.
Output dari transformasi digital ini antara lain finansial super apps BRImo yang memiliki lebih dari 100 fitur. Selain itu ada BRISPOT, BRI Digital Saving, BRIapi, dan Agen BRILink.
Sedangkan transformasi kultural yang dia jalankan di BRI Group, yakni budaya berbasis kinerja. "Enggak usah ditanya referensi teorinya apa, tapi buat saya budaya berbasis kinerja itu ketika setiap individu di organisasi BRI mampu merancang jalan suksesnya sendiri," kata Sunarso dalam acara halal bi halal bersama pimpinan media di Kantor Pusat BRI, Jakarta, Jumat (13/5).
ADVERTISEMENT
Selain itu, lanjutnya, strategi BRI berfokus pada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menjadikan pertumbuhan kreditnya tetap terjaga bahkan di situasi krisis sekalipun. Salah satunya karena BRI tetap mendorong penyaluran kredit yang mengandung stimulus dari pemerintah, khususnya ke UMKM.
“(Dampak krisis) enggak usah dikhawatirkan ke pertumbuhan kredit BRI. Kita juga sudah bikin analisis, BRI itu untuk menumbuhkan kredit loan growth-nya tidak sensitif terhadap krisis,” tandas Direktur Utama/CEO BRI Group, Sunarso.