Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Masuk Pulau Komodo Jadi Rp 3,75 Juta, Ternyata Ini Alasan dan Manfaatnya
11 Juli 2022 19:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Biaya masuk ke Pulau Komodo dan Pulau Padar mulai 1 Agustus nanti akan dibanderol Rp 3,75 juta dengan pembatasan 200 ribu pengunjung per tahun. Koordinator Pelaksana Program Konservasi Taman Nasional Komodo, Carolina Noge menjelaskan mengapa dikenakan penambahan tarif dan pembatasan pengunjung tersebut.
ADVERTISEMENT
Carolina mengatakan keputusan tersebut diambil atas hasil kajian daya dukung daya tampung berbasis jasa ekosistem di Taman Nasional Komodo.
“Berdasarkan kajian, kami memutuskan pembatasan tersebut akan dilakukan di Pulau Padar, Pulau Komodo dan kawasan perairan sekitarnya. Dengan pembatasan 200 ribu orang per tahun dan biaya konservasi tersebut berlaku satu tahun Rp 3.750.000,” kata Caroline pada Weekly Press Briefing, Senin (11/7).
Dia menjelaskan, biaya konservasi tersebut adalah biaya kompensasi yang diberikan karena adanya jasa ekosistem yang berkurang setiap adanya kedatangan pengunjung. Jasa ekosistem yang dimaksud adalah pengurangan jumlah air, oksigen, hingga sampah, limbah dan polusi yang ditinggalkan.
“Jadi Rp 3,75 juta ini berdasarkan kajian yang akan kita tuangkan menjadi upaya-upaya konservasi,” kata dia.
ADVERTISEMENT
Manfaat dari Biaya Konservasi
Caroline menjelaskan, biaya konservasi senilai Rp 3,75 juta yang dikenakan setiap pengunjung nantinya akan digunakan sebagai program-program konservasi, yaitu pertama penguatan kelembagaan dengan memperbanyak kajian-kajian ilmiah dan pelatihan untuk masyarakat sekitar.
Kedua adalah pengamanan dan pengawasan di wilayah konservasi. Ketiga adalah pemberdayaan wisata alam seperti digitalisasi manajemen pariwisata. Dan keempat adalah pemberdayaan masyarakat.
“Di dalam biaya konservasi tersebut sudah ada pemberdayaan ekonomi masyarakat setempat yang kami bungkus bersama. Salah satunya adalah suvenir, jadi setiap pengunjung akan dapat suvenir yang dari hasil kerajinan tangan masyarakat setempat. Ini akan kami dampingi dan tambah nilai ekonominya,” ujarnya.
Dampak Ekonomi Masyarakat
Sementara, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan adanya biaya konservasi tersebut juga akan berdampak positif bagi perekonomian masyarakat setempat.
ADVERTISEMENT
“Sekarang ini juga masuk ke Taman Nasional Komodo ada biaya, dan biaya itu tentu nanti teman-teman di sub sektor masing-masing baik ekonomi kreatif maupun pelaku stakeholders parekraf bisa menghitung,” ujarnya.
Sandiaga cukup yakin kebijakan pengenaan biaya konservasi tersebut akan semakin menarik wisatawan yang menghargai upaya konservasi dan bersamaan juga dapat membangun destinasi-destinasi lain untuk menjadi destinasi wisata unggulan.
“Kita akan fokus pada pengembangan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan dan tentu akan memberikan manfaat tidak hanya dari segi ekonominya saja tapi dari segi pelestarian lingkungan dan segala aspek,” pungkasnya.