Masyarakat Banyak Belum Tahu LPG Nonsubsidi Pertamina Harganya Naik

Sejumlah warga antre menunggu pasokan gas elpiji tiga kilogram di salah satu agen di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Selasa (31/7). Foto: ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah

Pertamina menaikkan harga LPG nonsubsidi terhitung sejak Sabtu (25/12) lalu. Kenaikan berkisar Rp 1.600-Rp 2.600 per kg dari semula Rp 11.500 per kg.

Pemilik salah satu agen LPG yakni Toko Maya di kawasan Kemanggisan, Jakarta Barat, Nur membenarkan kenaikan harga tersebut. Untuk ukuran tabung 12 kg misalnya, yang semula dia jual Rp 156.000 kini harus ditebus pembeli Rp 175.000 per tabung.

"Sebenarnya [harga sebelumnya] sudah mahal ya. Tapi gimana lagi, karena dari Pertamina-nya naik, ya kita juga jualnya naik," kata Nur dalam perbincangan dengan kumparan, Senin (27/12).

Menurutnya, sejumlah konsumen yang baru membeli LPG nonsubsidi, umumnya mengaku tak tahu adanya kenaikan harga. "Ya mereka jadi tahu karena baru beli LPG lagi, terus harganya udah naik dari sebelumnya," imbuh Nur.

Petugas memindah tabung gas LPG di SPBBE Pertamina Srengseng, Jakarta Barat, Jumat (3/5). Foto: Nugroho Sejati/kumparan

Hal yang sama diakui Fanfan, pemilik agen LPG Anugerah di kawasan Cipondoh, Kota Tangerang. Supaya tak dikomplain konsumen, dia pun mensosialisasikan kenaikan harga LPG nonsubsidi itu melalui whatsapp kepada para pelanggannya.

"Konsumen kan biasa pesan lewat WA, minta dikirim. Daripada pegawai kita yang antar diomelin, saya udah kasih tahu duluan ke pelanggan lewat WA kalau harga LPG naik," ujarnya.

Semula dia menjual LPG nonsubsidi ukuran tabung 12 kg Rp 154.000, namun kini harganya naik jadi Rp 175.000 per tabung.

Kenaikan harga LPG nonsubsidi dari Pertamina yang belum banyak diketahui warga, diakui Hamid. Pedagang ayam bakar yang biasa membeli LPG di Toko Maya itu mengaku belum mendengar kabar kalau harga LPG nonsubsidi naik.

“Saya biasa beli LPG yang kecil, kalau beli yang besar lumayan kerasa harganya. Apalagi kalau sekarang udah naik,” ungkap Hamid.