Mau Digitalisasi, KAI Bakal Bertahap Hapus Loket di Stasiun KRL

30 Januari 2025 19:15 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gate khusus penumpang KRL kini terpasang di stasiun KA Bandara BNI City, yang akan jadi tempat naik/turun penumpang KRL mulai 30 Juli 2022. Foto: Wendiyanto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gate khusus penumpang KRL kini terpasang di stasiun KA Bandara BNI City, yang akan jadi tempat naik/turun penumpang KRL mulai 30 Juli 2022. Foto: Wendiyanto/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Kereta Commuter Indonesia (KAI Commuter) mengatakan transformasi digital di stasiun menjadi salah satu program yang dilakukan di tahun 2025, yang akan berimbas pada ditutupnya loket-loket tiket di stasiun KRL.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama KAI Commuter, Asdo Artriviyanto, mengatakan transformasi digital di stasiun akan dilakukan secara menyeluruh, termasuk untuk sistem pembayaran.
"Mudah-mudahan di tahun ini segera kita launching dengan beberapa bank, top up dengan menggunakan QRIS yang nanti kita lama-lama akan menghilangkan loket-loket, semuanya dengan digital," ungkapnya saat konferensi pers Gapeka 2025, Kamis (30/1).
Asdo menjelaskan, selain transformasi digital, KAI Commuter juga akan melaksanakan program Smart Station yang dimulai di Stasiun BNI City atau Sudirman Baru.
"Semuanya nanti dilayani secara digital dari mulai informasi, layanan in-out, kemudian layanan seperti toilet, musala, dan sebagainya nanti dengan menggunakan teknologi digitalisasi dan mengurangi manpower, semuanya dilayani dengan alat," jelasnya.
Lebih lanjut, Asdo memaparkan bahwa loket digital ini menyesuaikan dengan pasar, di mana para penumpang KRL di stasiun-stasiun kota besar sudah lebih banyak menggunakan sistem digital.
ADVERTISEMENT
Gate khusus penumpang KRL kini terpasang di stasiun KA Bandara BNI City, yang akan jadi tempat naik/turun penumpang KRL mulai 30 Juli 2022. Foto: Wendiyanto/kumparan
Berbeda dengan stasiun di daerah yang masih awam dengan digitalisasi pembayaran terutama dengan QRIS, maka stasiun tersebut masih akan melayani loket manual.
"Nanti untuk awalnya akan kita coba di stasiun-stasiun besar, yang mayoritas masyarakatnya sudah familiar dengan QRIS. Kalau untuk yang di daerah-daerah seperti sampaikan tadi, tetap kita bisa layani secara manual ya melalui loket," kata Asdo.
Selain itu, stasiun yang belum terdigitalisasi tersebut juga masih akan menyediakan mesin tiket otomatis atau vending machine yang saat ini sudah tersedia.
"Stasiun-stasiun kan kita pasang vending machine, terutama untuk yang belum familiar dengan digitalisasi atau dengan sistem digital, nanti kita tetap akan layani," pungkas Asdo.
KAI Commuter mencatat total persentase transaksi pengguna KMT Jabodetabek dan wilayah 6 Yogyakarta sebanyak 177 juta lebih atau sebanyak 52,66 persen, kemudian Kartu Uang Elektronik Bank (E-Money-Mandiri, Flazz-BCA, TapCashBNI dan Brizzi-BRI, JakCard-Bank DKI sejumlah 38,91 persen atau sebanyak 131 juta lebih.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, penggunaan aplikasi QR sebanyak hampir 28,5 juta transaksi atau sebesar 8,44 persen.