Mau Kurangi Impor Gula RI, PTPN III Bakal Konversi Tanaman Karet Jadi Tebu

19 Oktober 2020 17:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Deretan truk membawa tumpukan tebu untuk digiling di pabrik gula Sei Semayang PTPN II Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Foto:  ANTARA/Septianda Perdana
zoom-in-whitePerbesar
Deretan truk membawa tumpukan tebu untuk digiling di pabrik gula Sei Semayang PTPN II Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Foto: ANTARA/Septianda Perdana
ADVERTISEMENT
PT Perkebunan Nusantara (PTPN) mulai menyusun strategi untuk meningkatkan produksi gula di dalam negeri. Direktur Utama PTPN III Holding (Persero), Mohammad Abdul Ghani, mengatakan langkah itu diambil salah satunya karena Indonesia saat ini masih banyak mengimpor gula.
ADVERTISEMENT
Ghani memaparkan data di tahun 2019 saja menunjukkan dari 6,2 juta ton kebutuhan gula, ada 4 juta ton yang harus impor. Sehingga sisa 2 juta lebih baru dihasilkan dalam negeri.
“Dengan cara kami (meningkatkan produksi) memperluas lahan-lahan, tanaman karet di Jawa kami akan konversi menjadi tebu. Sehingga luas tebu sendiri kalau sekarang hanya 55 ribu hektar kita dalam 5 tahun akan naik menjadi 110 ribu hektar,” kata Ghani saat webinar yang digelar MarkPlus, Senin (19/10).
Seorang petani melakukan penyadapan getah karet di Perkebunan PTPN VIII Panglejar, Rajamandala, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (3/7/2019). Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Selain itu, Ghani mengungkapkan bakal menggandeng pihak-pihak terkait seperti Perhutani. Sehingga kawasan perhutanan sosial bisa juga dipakai untuk menanam tebu.
“Maka kita akan pastikan PTPN beserta sinergi BUMN lain kita akan membantu pemerintah dalam kaitannya swasembada gula dalam 5 tahun ke depan,” ujar Ghani.
ADVERTISEMENT
Ghani menegaskan langkah tersebut sudah pasti bisa meningkatkan produksi gula. Tak hanya terkait produksi, ia memastikan pihaknya juga berupaya menjaga harga agar sesuai dengan yang ditetapkan.
“Ini komitmen kami dan kami juga sekarang sudah mulai memasarkan untuk gula 40 ribu ton dalam 5 tahun ke depan 10 kali lipat kita lakukan, tujuannya untuk mengendalikan harga di tiap konsumen sesuai HET pemerintah,” tutur Ghani.