Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
ADVERTISEMENT
Penumpang transportasi MRT Jakarta terus mengalami peningkatan sejak pertama dioperasikan pada April 2019.
ADVERTISEMENT
Di awal, pengelola hanya menargetkan penumpang MRT Jakarta pada tahun pertama beroperasi hanya 65.000 orang per hari. Namun, saat ini jumlah volume penumpangnya bisa mencapai 94.000 tiap harinya.
“Capaian layanan penumpang pada saat beroperasi dari target penumpang 65.000 per hari, kini mencapai 94.000 penumpang per hari,” ujar Direktur Utama MRT Jakarta, William Syahbandar di Kantor MRT Jakarta, Kamis (19/12).
William menerangkan, peningkatan jumlah penumpang MRT Jakarta ini tak lepas dari pergeseran masyarakat urban terhadap transportasi modern. Terlebih, MRT Jakarta menawarkan kemudahan transportasi yang tepat waktu (on-time).
“(MRT) mengubah budaya masyarakat Jakarta dan sekitarnya dalam bertransformasi dalam on-time performance kita yang hampir mencapai 100 persen,” kata dia.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kata dia, tak dipungkiri juga saat ini bertepatan dengan musim hujan yang menyebabkan masyarakat berbondong-bondong untuk menggunakan transportasi publik seperti MRT Jakarta.
“Lebih pilih MRT dibandingkan bawa kendaraan sendiri,” sambungnya.
Ia menyebut, Desember tahun ini ditargetkan ada sebanyak 26 gate yang akan terpasang alat pemindai khusus untuk QR Ticketing melalui Gopay, Dana, OVO hingga Link Aja.
“Akhir tahun ini (target operasi), tapi kan harus dilatih. Karena gate-nya semua sudah berfungsi. Ini kita pastikan di akhir tahun semuanya sudah berfungsi,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Penumpang MRT Capai 22,39 Juta Orang per Desember
Jumlah penumpang MRT Jakarta telah mencapai 22,39 juta orang per 18 Desember 2019. Angka itu, diakumulasikan dari jumlah penumpang sejak pertama beroperasi pada April 2019.
“Pencapaian jumlah penumpang sebanyak 22,39 juta orang dari 1 April 2019 sampai 18 Desember 2019,” ujar William.
William mengaku pihaknya masih terus berupaya meningkatkan kapasitas MRT Jakarta. Misalnya saja, tahun depan pihaknya menyiapkan modal dana (capex) sekitar Rp 40 triliun.
“Untuk (pengembangan) infrastuktur kan, yang sudah ada dalam waktu singkat (tahun depan) kan Rp 40 triliun,“ kata dia.
Lebih lanjut, pengembangan infrastuktur itu akan diterapkan selain perpanjangan jalur juga untuk TOD hingga berbagai pelayanan operasional lainnya.
ADVERTISEMENT
“(Nantinya) untuk 230 km ya sekitar (butuh) USD 40 miliar atau sekitar Rp 530 triliun untuk 2030 (nanti),” ujarnya.