Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Berkunjung di kawasan Senayan, kini bakal ada yang berbeda. Pasalnya, di sekitar lokasi Basket Hall pintu 11 Gelora Bung Karno (GBK) baru saja diresmikan sebuah miniatur Halal Park tepat pada hari ini, Selasa (16/4).
ADVERTISEMENT
Memasuki kawasan itu, sekilas tak ubahnya seperti menelusuri bilik-bilik pameran dengan beragam nuansa Islami. Ada setidaknya 50 tenant yang berjajar rapi, mulai dari pakaian muslim, makanan dan minuman halal.
Tanda halal itu, bisa dibuktikan dengan adanya sertifikat resmi halal yang pihak berwenang hingga brand-brand pakaian muslim yang terafiliasi oleh HIJUP.
Pada sekitar pukul 15.00 Wib, suasana sekitar sudah mulai tampak sepi. Tak terlalu banyak lalu lalang pengunjung, dan tak lebih dari setengah jumlah total tenant yang masih dijaga. Lalu, kumparan mengunjungi tenant makanan berlabelkan halal yang tampak masih buka. Salah satunya Baiza Sushi.
Seorang karyawan, Wulan (22), mengatakan keikutsertaan pihaknya mengisi tenant Halal Park itu, tak lain karena ajakan dari HIJUP yang dikatakan sebagai inisiator.
ADVERTISEMENT
“Kita langsung (informasinya), ada bazar Halal Park, tidak ada technical meeting. Enggak ada seminggu, hari Kamis ini. Sampai 6 bulan, 14 Oktober 2019,” kata dia ketika ditemui di area Halal Park.
Wulan berharap ke depan Halal Park bisa menambah penetrasi pasar makanan halal buatannya. Meski saat ini, pihaknya tak ingin berharap langsung besar.
“Sebagai batu loncatan aja dulu, untuk mengenalkan, kan kita ada offlinenya di Kemang. Karena di sini juga masih sepi ya,” ucap dia.
Senada, salah satu pegawai tenant halal food lainnya, Breadlife, Azizah (23) mengatakan pihaknya juga mau mencoba terlebih dahulu berjualan di Halal Park.
“Dari store perintahnya, Azizah kamu ngisi di sini ya, kalau trafficnya bagus bakal lanjut,” timpalnya.
ADVERTISEMENT
Azizah mengungkap, menempati tenant berukuran sekitar 3x6 meter itu tak perlu biaya, kecuali listrik. Namun, ia menggarisbawahi beberapa hal yang dirasakan masih perlu diperbaiki menyoal Halal Park itu. Semisal, soal serba dadakan, proyeksi pengunjung yang belum tentu, hingga sarana prasana yang masih minim.
“Airnya enggak nyala, menurut aku ini kayak masih belum matang acaranya butuh persiapan banyak, infonya lalu lalang, kita yang jalanin ini juga bingung,” ucap dia.
Halal Park yang ada sekarang memang masih sebuah miniatur. Disebut miniatur, sebab Halal Park yang sebetulnya direncanakan baru akan selesai dibangun pada 2020 mendatang. Meski miniatur, beberapa tenant fashion terkenal sudah menempati Halal Park sebut saja Nona, Jena and Kaia, Irsalina, Arsscrarf, Casa Elana, Suoma, L’mira, Zeesalicious, Button, Scarves, Femme, Noor, Chale, HIJUP dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Pembangunan Halal Park melibatkan perusahaan BUMN, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA). Mengusung konsep akulturasi budaya Indonesia dan nilai-nilai Islam, Halal Park diharapkan mampu menjadi pusat gaya hidup halal dunia di Indonesia. Proyek ini menghabiskan anggaran hingga Rp 250 miliar.
Nantinya, bakal ada bangunan yang berisikan berbagai macam produk halal mulai dari fesyen, makanan dan minuman, bahkan co-working space yang bakal hadir di atas lahan seluas 21.000 meter persegi.
Live Update
Mantan Menteri Perdagangan RI Tom Lembong menjalani sidang putusan praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (26/11). Gugatan praperadilan ini merupakan bentuk perlawanan Tom Lembong usai ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejagung.
Updated 26 November 2024, 10:01 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini