Melihat Suasana Terkini Bandara Soekarno-Hatta di Tengah Pandemi yang Terkendali

19 November 2021 17:37 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jumat (19/11). Foto: Muhammad Darisman/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jumat (19/11). Foto: Muhammad Darisman/kumparan
ADVERTISEMENT
Cuaca Jumat siang (19/11) cukup sejuk untuk bepergian. Layar utama ponsel menunjukkan suhu di kawasan Bandara Soekarno-Hatta, berada di angka 28 derajat celsius.
ADVERTISEMENT
Kendati begitu, saya lihat lalu lintas orang di pintu keberangkatan tampak tak begitu ramai. Beberapa menit berdiri di depan pintu masuk terminal 3, kurang dari 10 orang yang melintas.
Jauh sebelum corona merebak, persentase lalu lalang penumpang dengan jumlah yang sama bisa dilihat untuk hitungan detik saja.
Kebijakan pembatasan yang sudah berulang kali diterapkan selama hampir dua tahun terakhir akibat pandemi, memang telah memukul dunia penerbangan. Di mana puncaknya terjadi saat PPKM Darurat diberlakukan pertengahan tahun 2021 imbas virus corona varian Delta.
Suasana Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jumat (19/11). Foto: Muhammad Darisman/kumparan
Terlebih lagi juga karena ketatnya aturan perjalanan, seperti wajib menunjukkan hasil negatif tes PCR sampai dengan surat jalan dari kantor misalnya. Aturan tes PCR sendiri juga berubah berkali-kali. Dari yang semula mencapai jutaan rupiah, belum lama ini turun jadi Rp 275 ribu.
ADVERTISEMENT
Kini perubahan sejumlah aturan agaknya membuat aktivitas layanan transportasi udara berangsur pulih. Mulai dari tidak wajibnya hasil tes PCR alias cukup menunjukkan hasil tes antigen, penurunan status PPKM ke level satu, hingga sudah bolehnya kapasitas pesawat 100 persen.
Sederet perubahan ini membuat jumlah penumpang mulai bergerak naik. Namun sebagian besar adalah penumpang dalam rangka keharusan pekerjaan. Bukan berlibur.
Penumpang seperti Ilham Ramadhan (26 tahun) misalnya, yang baru merasakan terbang lagi semenjak pandemi merebak. Melandainya kasus COVID-19 membuat perusahaan tempatnya kerja mulai memberlakukan sistem hybrid, dan mengizinkan tugas ke luar kota.
Begitu pun, Abdul Aziz (25 tahun), penumpang dengan rute penerbangan Surabaya, untuk tujuan yang sama dengan Ilham. “Baru terbang perdana semenjak corona, kayaknya udah lumayan ramai,” kata Aziz kepada kumparan, Jumat (19/11).
ADVERTISEMENT
Suasana Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jumat (19/11). Foto: Muhammad Darisman/kumparan
Meski aktivitas di bandara terasa sudah cukup ramai, namun suasananya masih jauh dari situasi normal. Ini bisa dilihat dari tak mengularnya antrean pencetakan tiket.
Sejumlah penerbangan terdengar diumumkan delay alias mundur dari jadwal. Sesekali terdengar suara petugas, memanggil-manggil penumpang untuk tujuan tertentu.
Di lokasi layanan pencetakan tiket maskapai Garuda Indonesia misalnya, beberapa kali petugas terdengar memanggil penumpang pesawat yang akan giliran selanjutnya berangkat itu.
“Penumpang GA 242 tujuan Semarang, masih ada 20 lagi yang belum check-in,” teriak petugas beberapa kali.
Sejumlah petugas membawa troli di Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Suara petugas lainnya dari pengeras suara tak cukup sering terdengar cukup. Ditambah lagi antrean pemeriksaan tak berlangsung sampai lebih dari satu menit.
Pengecekan buat penerapan protokol kesehatan pun yang cukup ketat hanya dilakukan sekali, yakni menunjukkan hasil tes antigen dan vaksin COVID-19 di aplikasi Peduli Lindungi saat akan mencetak tiket. Selebihnya, saat hendak menuju gate penumpang tampaknya boleh tidak menunjukkan.
ADVERTISEMENT
Walaupun akhirnya saat akan masuk pesawat, memang ada petugas yang memastikan lagi, kondisi ini terasa tak setegang pengecekan semenjak akhir tahun 2020 hingga saat PPKM Darurat berjalan.
Kondisi lain yang menggambarkan masih cukup sepinya aktivitas di Bandara Soekarno-Hatta, tampak dari lebih banyaknya kursi di ruang Gate yang kosong. Padahal dalam kondisi normal, banyak orang yang akan tak kebagian kursi dan terpaksa berdiri di sana sini.
Dengan kondisi yang masih terbilang sepi ini, momentum jelang libur akhir tahun agaknya bakal jadi harapan buat kian bergairahnya transportasi udara. Sayangnya, pemerintah sudah memberi sinyal bakal menerapkan PPKM level 3 sepanjang libur Natal dan tahun baru, demi mencegah lonjakan kasus karena pandemi belum usai.
ADVERTISEMENT