Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Presiden ke-3 RI BJ Habibie meninggal dunia pada Rabu (11/9) dalam usia 83 tahun. Habibie meninggal di RSPAD Gatot Soebroto setelah menjalani perawatan selama lebih dari seminggu karena gangguan organ tubuh.
ADVERTISEMENT
Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, mengaku memiliki kenangan tersendiri dengan BJ Habibie saat menjabat di DPP Golkar. Ketika itu, BJ Habibie menjabat sebagai dewan pembina, sementara dia merupakan wakil bendahara umum.
"Saya sebagai pengurus DPP Golkar, kami sering melakukan rapat," ucapnya saat ditemui di Gedung DPR, jakarta, Rabu (11/9).
Dia mengungkapkan saat sama-sama menjabat di Golkar, BJ Habibie dinilainya sebagai sosok yang tidak membeda-bedakan perlakukan, baik kepada senior maupun junior. Hal itu, menurut dia, jarang dilakukan oleh pejabat lain.
"Tetapi kepada kami semua tidak membeda-bedakan, junior-senior. Saya pikir cipika-cipiki cuma dengan petinggi, tapi ternyata semua rata. Hebat juga, enggak membeda-bedakan," kata Enggar.
Menurutnya, BJ Habibie merupakan sosok yang berpikir ke depan atau visioner. Hal tersebut terbukti pada waktu itu, BJ Habibie membuat sebuah pesawat, hal yang belum dilakukan oleh warga negara Indonesia lain.
ADVERTISEMENT
"Kita enggak berpikir membuat pesawat, tapi beliau membuat pesawat. Hanya persoalannya sesudah itu kita tidak melanjutkan karena ada krisis ekonomi dan sebagainya," ucapnya.
Dia menambahkan, meninggalnya BJ Habibie merupakan duka Indonesia lantaran kehilangan putera terbaiknya. Enggar berharap masyarakat Indonesia bisa meniru hal baik dari BJ Habibie.