Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
ADVERTISEMENT
Menteri Perdagangan (Mendag ) Budi Santoso mengeklaim pasokan minyak goreng untuk kebutuhan nasional aman dan stabil sepanjang Natal dan Tahun Baru 2025 (Nataru ).
ADVERTISEMENT
"Biasanya kan menjelang Nataru, kemudian Lebaran itu kan kebutuhan meningkat, ya terutama minyak goreng. Nah minyak goreng, MinyaKita tadi harganya kan masih relatif stabil, walaupun beberapa daerah itu mengalami peningkatan, ya peningkatan permintaan," ujar Budi Santoso di Jakarta, Kamis (28/11).
"Ya aman, nataru ini aman. Cuma kan kita harus antisipasi, setiap Nataru kita selalu melakukan rapat-rapat untuk pengendalian harga," lanjutnya.
Budi Santoso bilang, rata-rata harga MinyaKita secara nasional sebesar Rp 17.100, sedangkan di daerah-daerah Pulau Jawa dan Sumatera Harga Eceran Tertinggi (HET) MinyaKita Rp 15.700. Budi berkomitmen akan menurunkan harga minyak tersebut selama 2 hingga 3 hari ke depan.
"Rata-rata Rp 17.100, tapi itu untuk secara nasional, itu secara nasional ya, tetapi di daerah-daerah seperti Jawa, Sumatera masih sesuai HET Rp 15.700. Ya 2-3 hari sudah turun ya, sudah normal kembali. Beberapa wilayah timur ya, tapi memang tidak spesifik di mana tapi beberapa wilayah timur," kata Budi.
Lebih lanjut, Mendag Budi mengatakan, untuk daerah-daerah yang masih mengalami kenaikan harga utamanya wilayah timur, Kemendag bakal terus koordinasi dan sepakat untuk menjaga pasokan, katanya agar harga tetap stabil hingga Nataru mendatang.
ADVERTISEMENT
"Yang kedua, tadi juga sepakat kami tim Satgas, Kemendag, dan Dinas Perindag yang membidangi perdagangan akan terus melakukan pengawasan, ya pengawasan ke daerah-daerah, terutama daerah yang mungkin pasokannya berkurang untuk menjaga agar ketersediaan pasokan terjamin," ujar dia.
Selain minyak goreng, Budi menyebutkan bahan pokok lain relatif aman hingga Natal dan Tahun Baru 2025 nanti.
"Jadi alhamdulillah sampai sekarang termasuk bahan pokok yang lain saya pikir relatif aman, cuma hari ini kita fokus kepada minyak goreng atau MinyaKita," tutur Budi.