Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
PT PLN (Persero) mencatat, progres pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lontar Unit 4 di Balaraja, Tangerang, Banten, berkapasitas 315 Mega Watt (MW) mencapai 87,09 persen.
ADVERTISEMENT
Direktur PLN Regional Jawa Bagian Barat, Haryanto WS, menargetkan PLTU itu dapat beroperasi secara komersial atau Commercial Operation Date (COD) pada September 2019.
"Kami inginnya PLTU Lontar Unit 4 ini dapat COD di September 2019," katanya saat ditemui di Kantor PLTU Lontar Unit 4, Tangerang, Jumat (29/3).
Dibangun sejak September 2017, PLTU Lontar Unit 4 ini dibangun oleh konsorsium Sumitomo Corporation, Black & Veatch International Company, dan Satyamitra Surya Perkasa.
"Pembangunan PLTU Lontar Unit 4 ini kelanjutan dari PLTU Lontar Unit 1, 2, dan 3 yang beroperasi sebelumnya dengan kapasitas masing-masing 315 MW," jelas Haryanto.
Listrik PLTU Lontar 4 nantinya akan disalurkan melalui sistem jaringan transmisi dan Gardu Induk (GI) PLN di Tangerang Baru dan GI Cikupa. Nantinya listrik dari PLTU diharapkan mendukung keandalan pasokan listrik ke Jakarta.
ADVERTISEMENT
"Pembangkit ini mendukung pasokan listri secara langsung melalui GI Cengkareng untuk masuk ke Jakarta, dan memperkuat pasokan Balaraja dan sekitarnya," bebernya.
Menurut Haryanto, pembangunan PLTU Lontar Unit 4 ini menelan biaya investasi sebesar Rp 1,43 triliun. Adapun pendanaannya berasal dari kas internal PLN dan pinjaman dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC).