Menengok Upaya Pertamina Wujudkan Mimpi Produksi Minyak Blok Rokan 300 Ribu BPH

23 Desember 2021 17:40 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pompa angguk, fasilitas di sumur-sumur minyak yang ada di Lapangan Duri, Blok Rokan, yang dikelola PT Pertamina Hulu Rokan. Foto: Wendiyanto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pompa angguk, fasilitas di sumur-sumur minyak yang ada di Lapangan Duri, Blok Rokan, yang dikelola PT Pertamina Hulu Rokan. Foto: Wendiyanto/kumparan
ADVERTISEMENT
Kesangsian mengawali masuknya Pertamina jadi pengelola baru Blok Rokan menggantikan PT Chevron Pacific Indonesia, pada 9 Agustus 2021. Sejumlah kalangan menilai, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) sulit menaikkan produksi sumur-sumur minyak di Blok Rokan yang sudah tua (mature).
ADVERTISEMENT
Anggapan itu didasari sudah uzurnya perjalanan industri minyak di Blok Rokan, yakni sejak 1924 atau hampir seabad, tepatnya 97 tahun. Produksi minyak dari Blok Rokan sendiri mulai mengalir pada 1952, dengan puncak produksi pada 1973 mencapai 1 juta barel per hari (bph). Hari-hari setelahnya, produksi minyak terus turun hingga tinggal 158 ribu bph saat dialihkan dari Chevron ke Pertamina.
Di saat Blok Rokan memasuki usia senja itulah PT Pertamina Hulu Rokan, anak usaha Subholding Upstream PT Pertamina (Persero) masuk jadi pengelola. Sudah empat bulan Pertamina mengelola wilayah kerja migas di Provinsi Riau itu, saat kumparan berkesempatan menengok Blok Rokan sepanjang 21-23 Desember 2021.
Direktur Utama PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), Jaffee A. Suardin. Foto: Wendiyanto Saputro/kumparan
Direktur Utama PT Pertamina Hulu Rokan, Jaffee A. Suardin, menanggapi santai soal keraguan sejumlah kalangan atas kemampuan Pertamina menaikkan produksi minyak di Blok Rokan.
ADVERTISEMENT
"Kalau dibilang mustahil, ya hanya waktu yang bisa membuktikan. Waktu kita masuk alih kelola dibilang mustahil produksi naik, ternyata alhamdulillah produksi naik," kata pria yang akrab disapa Buyung itu dalam acara Media Visit di lapangan minyak Minas, Selasa (21/12).
Salah satu sumur minyak PT Pertamina Hulu Rokan di Blok Rokan sedang menjalani maintenance. Foto: Wendiyanto/kumparan
Per 17 November 2021, rata-rata produksi harian minyak dari Blok Rokan sebesar 162 ribu bph. Angka itu naik dari 158 ribu bph saat terakhir dikelola Chevron. Tapi menurut Jaffee, kenaikan sebenarnya bukan 4 ribu bph, karena sebelumnya produksi minyak Blok Rokan per November 2021 itu diproyeksi tinggal 142 ribu bph.
"Jadi kalau dilihat kenaikannya bukan cuma 4 ribu bph, karena kalau dari baseline 142 ribu bph kenaikannya 20 ribu barel karena sekarang produksinya 162 ribu bph," ujarnya.
ADVERTISEMENT

Menjelajah Luasnya Wilayah Blok Rokan

Meski wilayah kerja migas Rokan disebut sebagai ‘Blok’, jangan bayangkan wilayahnya terkumpul di satu blok atau satu lokasi. Wilayah kelolaan PHR ini mencakup tujuh kabupaten/kota di Provinsi Riau.
Produksi dan Cadangan Blok Rokan. Infografik: kumparan
Lima kabupaten yang masuk wilayah produksi, yakni Siak, Bengkalis, Rokan Hulu, Rokan Hilir, dan Kampar; Serta dua kota jadi wilayah operasi yakni Kota Pekanbaru dan Kota Dumai.
Lapangan minyak Minas di Kabupaten Siak, menjadi yang pertama dikunjungi kumparan. Lapangan minyak ini ditempuh sekitar sejam perjalanan dari Pekanbaru, melintasi jalan by pass Pekanbaru-Siak yang dibangun kontraktor migas.
Minas dikenal dengan produksi minyak kualitas tinggi yang disebut Sumatran LightCrude (LSC). Kadar sulfurnya rendah dan disebut ‘light’ karena jenis minyak ini lebih ringan dari air, sehingga mudah dipisahkan. Minyak jenis ini juga dihasilkan dari lapangan Bekasap dan Bangko.
ADVERTISEMENT
Minyak jenis lain yang dihasilkan dari Blok Rokan disebut Duri Crude. Sumber utamanya dari Lapangan Duri, lapangan minyak terbesar dan menyumbang produksi terbanyak, yakni sekitar 30 persen dari total produksi minyak Blok Rokan. Lapangan Duri menjadi yang kedua dikunjungi kumparan di Blok Rokan.
Instalasi pipa minyak di Lapangan Bekasap, Blok Rokan, Riau, yang dikelola PT Pertamina Hulu Rokan. Foto: Wendiyanto/kumparan
Lapangan Duri berlokasi di Kabupaten Bengkalis, sekitar dua jam perjalanan dari Pekanbaru melintasi Tol Pekanbaru-Dumai. “Waktu tempuh itu terpangkas jauh setelah ada tol, sebelumnya butuh waktu hingga enam jam,” kata Manager Corporate Communication PT Pertamina Hulu Rokan, Sonitha Poernomo.
Lapangan Duri juga termasuk lapangan minyak tua. Cadangan minyak di sini ditemukan pada 1941 dan mulai produksi pada 1958. Lapangan Duri punya ribuan sumur minyak, sebagian besar menggunakan pompa angguk yang iconic. Selebihnya menggunakan pompa mesin atau electric submersible pump (ESP).
ADVERTISEMENT
“Pompa angguk digunakan karena sumur-sumur minyak di Lapangan Duri terbilang dangkal. Enggak sampai 200 meter kita sudah ketemu minyak,” kata Pjs Rig Superintendent (Team Manager) Rig WOWS Heavy Oil Pertamina Hulu Rokan, Wulan Sary.

Mimpi Mengembalikan Kejayaan Blok Rokan

Dengan usia lapangan minyak setua itu, sangat wajar jika produksi minyak dari Lapangan Duri dan seperti dari Blok Rokan pada umumnya, secara alamiah memang menurun. Meski demikian, Jaffee mengaku punya mimpi jika produksi minyak Blok Rokan bisa mencapai 300 ribu bph.
Target produksi sebesar itu, memang jauh di bawah puncak kejayaan produksi Blok Rokan yang pernah mencapai 1 juta bph. Tapi target produksi 300 juta bph bisa dibilang ambisius, sehingga Jaffee pun menyebutnya sebagai mimpi.
Pelabuhan kargo minyak (Dumai Terminal Oil) milik PT Pertamina Hulu Rokan di Kota Dumai, Riau. Foto: Wendiyanto/kumparan
"Untuk tahun depan target produk 180 ribu bph, terus jadi 300 ribu bph [di 2025] tentunya itu mimpi ya. Mimpi tapi memang kami terjemahkan jadi sebuah tulisan dan kami ajukan," kata mantan Deputi Perencanaan SKK Migas itu.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, dia menilai mimpi tersebut bukan hal mustahil untuk dicapai. Salah satu strateginya adalah menyusun perencanaan yang matang. Termasuk menentukan target berupa angka-angka yang harus dicapai. Dengan angka-angka tersebut, lanjutnya, bisa dipetakan kebutuhan yang jadi prasyarat untuk menaikkan produksi minyak. Menurut Jaffee, cadangan minyak di Blok Rokan masih banyak. Tinggal bagaimana kemampuan untuk mengambilnya.
"Jadi yang menarik di Blok Rokan masih ada reserve yang banyak. Tinggal kemampuan kita untuk mengambil atau memproduksi (cadangan minyak) itu. Siapa cepat dia dapat, itu intinya. Kalau saya mau nge-drill lima sumur hari ini, dapatnya lima sumur. Kalau saya berani 500 sumur ya dapat 500 sumur," ujarnya.
Jumlah sumur baru per bulan yang berhasil dibor di Blok Rokan. Infografik: kumparan
Selain mimpi mendongkrak lagi kejayaan Blok Rokan, wilayah kerja ini juga tetap masih jadi penyumbang terbesar kedua lifting minyak nasional di bawah Blok Cepu. Dan kini semua produksi Blok Rokan dipasok ke kilang-kilang milik PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) untuk memasok kebutuhan dalam negeri.
ADVERTISEMENT
Sebelum dikirim ke kilang, semua produksi minyak Blok Rokan, memasuki fase akhir dengan dikumpulkan di fasilitas penimbunan bernama HCT atau HydroCarbon Transportation di Kota Dumai. Fasilitas di bawah Crude Oil Terminal Operation Center ini, merupakan suatu area berisi 16 tangki minyak raksasa. Masing-masing ada yang berkapasitas 150 ribu barel, hingga yang terbesar 650 ribu barel.
“HCT ini merupakan kumpulan tangki bernama tank farm dengan total kapasitas 5,1 juta barel,” papar Team Manager Dumai Operations, Yudianto Utomo.
Dari HCT, minyak produksi Blok Rokan ada yang disalurkan langsung ke kilang Refinary Unit (RU) II. Lokasinya sama-sama di Kota Dumai, tak jauh dari HCT. Ada juga yang dikirim ke kilang-kilang lain milik Pertamina di Plaju, Balikpapan, Cilacap, dan Balongan. Pengiriman minyak selain ke kilang RU II, dilakukan dengan kapal tanker.
ADVERTISEMENT
Ada fasilitas pelabuhan kargo khusus minyak yang dikelola PT Pertamina Hulu Rokan (PHR). Namanya Dumai Terminal Oil Wharf. Total ada empat dermaga untuk memuat minyak ke kapal tanker di fasilitas ini. Saat kumparan mengunjungi Dumai Terminal Oil Wharf, sedang ada kapal tanker Phoenix Alpha XXXV milik Soechi, yang proses loading 500 ribu barel minyak untuk dikirim ke Kilang Balongan.
Fasilitas HydroCarbon Transportation (HTC) yang dikelola PT Pertamina Hulu Rokan di Kota Dumai, Riau. Foto: Wendiyanto/kumparan
Dengan semua fasilitas dan upaya yang dilakukan PT Pertamina Hulu Rokan, Jaffee mengaku tak mau sesumbar dengan target mewujudkan mimpi produksi minyak 300 ribu bph. “Waktu yang akan menjawabnya,” kata dia. “Semoga kita ada waktu untuk silaturahmi lagi, jadi nanti pertanyaannya udah naik kelas, ‘Gimana target produksi 300 ribu bph akhirnya bisa terwujud?’,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT