Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Pertamina Mimpi Produksi Minyak Blok Rokan Capai 300 Ribu Barel, Apa Mungkin?
22 Desember 2021 5:19 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) bermimpi bisa mengembalikan kejayaan produksi minyak dari Blok Rokan yang dikelolanya. Wilayah kerja migas yang sebelumnya dikelola Chevron itu, pernah jadi penghasil minyak terbesar di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT Pertamina Hulu Rokan , Jaffee Arizon Suadin, memproyeksikan produksi minyak Blok Rokan pada 2025 bisa mencapai 300 ribu barel per hari (bph). Angka itu jauh di atas produksi per November 2021 yang mencapai 162 juta bph.
"Untuk tahun depan target produk 180 ribu bph, terus jadi 300 ribu bph [di 2025] tentunya itu mimpi ya. Mimpi tapi memang kami terjemahkan jadi sebuah tulisan dan kami ajukan," kata pria yang akrab disapa Buyung itu, dalam paparan di acara Media Visit di Minas, Riau, Selasa (21/12).
Meski menyebutnya sebagai mimpi, mantan Deputi Perencanaan SKK Migas itu menilai target tersebut bukan hal mustahil untuk dicapai. Salah satu strateginya adalah menyusun perencanaan yang matang. Termasuk menentukan target berupa angka-angka yang harus dicapai.
ADVERTISEMENT
Dengan angka-angka tersebut, lanjutnya, bisa dipetakan kebutuhan yang jadi prasyarat untuk menaikkan produksi minyak. Menurut Jaffee, cadangan minyak di Blok Rokan masih banyak. Tinggal bagaimana kemampuan untuk mengambilnya.
"Jadi yang menarik di Blok Rokan masih ada reserve yang banyak. Tinggal kemampuan kita untuk mengambil atau memproduksikan itu. Siapa cepat dia dapat, itu intinya. Kalau saya mau nge-drill lima sumur hari ini, dapatnya lima sumur. Kalau saya berani 500 sumur ya dapat 500 sumur," ujarnya.
Kalau pun target produksi minyak 300 ribu bph dinilai mustahil, Dirut Pertamina Hulu Rokan itu menyatakan hanya waktu yang bisa menjawabnya. "Kalau dibilang mustahil, ya hanya waktu yang bisa membuktikan. Waktu kita masuk alih kelola dibilang mustahil produksi naik, ternyata alhamdulillah produksi naik."
ADVERTISEMENT