Mengenal Investasi Reksa Dana untuk Pemula

4 Maret 2021 10:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi investasi masa tua. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi investasi masa tua. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Pandemi COVID-19 membuat masyarakat makin melek investasi emas hingga saham. Namun selain dua bentuk investasi tersebut, ada jenis investasi lain yang bisa dipertimbangkan, yaitu reksa dana.
ADVERTISEMENT
Reksa dana ini mirip produk deposito yang ada di bank. Atau bisa juga disebut sebagai wadah untuk menghimpun dana dari investor. Dana tersebut dihimpun melalui manajer investasi. Nantinya manajer investasi akan menginvestasikan dana yang terkumpul ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Produk investasi reksa dana ini dinilai lebih cocok bagi para investor yang memiliki keterbatasan waktu, dana, informasi, dan pengetahuan tentang investasi. Sebab semuanya akan dikelola oleh manajer investasi. Di samping itu, instrumen ini juga mampu mengurangi risiko investasi karena disebarkan pada berbagai produk investasi.
Reksa dana terdiri dari beberapa jenis yaitu:

Reksa dana pasar uang (Money Market Fund)

Reksa dana pasar uang merupakan jenis reksa dana yang melakukan investasi dalam bentuk instrumen yang memiliki jatuh tempo kurang dari satu tahun. Bentuk dari instrumen investasi tersebut berupa time deposit (deposito berjangka), certificate of deposit (sertifikat deposito), Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) dan berbagai jenis instrumen investasi pasar uang lainnya.
ADVERTISEMENT

Reksa dana pendapatan tetap (Fixed Income Fund)

Reksa dana yang satu ini adalah jenis reksa dana yang menginvestasikan sekurang-kurangnya 80 persen dari aktivanya dalam bentuk efek utang atau obligasi. Tujuannya untuk menghasilkan tingkat pengembalian yang stabil. Risikonya relatif lebih besar daripada reksa dana pasar uang.
Ilustrasi memantau investasi lewat smartphone. Foto: Shutterstock

Reksa dana saham (Equity Fund)

Hampir sama dengan reksa dana pendapatan tetap yang menginvestasikan sekurang-kurangnya 80 persen dari aktivanya namun untuk reksa dana saham dalam bentuk efek bersifat ekuitas. Tujuannya untuk pertumbuhan harga saham atau unit dalam jangka panjang. Risikonya relatif lebih tinggi dibandingkan dengan reksa dana pasar uang dan reksa dana pendapatan tetap, namun memiliki potensi tingkat pengembalian yang paling tinggi.

Reksa dana campuran (Balance Mutual Fund)

Reksa dana campuran merupakan jenis reksa dana mengalokasikan dana investasinya dalam portofolio yang bervariasi. Instrumen investasinya dapat berbentuk saham dan dikombinasikan dengan obligasi. Tujuannya untuk pertumbuhan harga dan pendapatan. Risiko reksa dana campuran bersifat moderat dengan potensi tingkat pengembalian yang relatif lebih tinggi dibandingkan reksa dana pendapatan tetap.
ADVERTISEMENT
Lalu bagaimana caranya investasi di reksadana?
Nah caranya cukup mudah. Pertama, investor bisa memilih manajer investasi yang tepat. Kemudian pilih produk reksa dana yang sesuai. Jangan lupa untuk mempelajari prospektusnya. Setelah yakin, investor bisa melakukan pembelian (subscription) dan transfer dananya.
Seperti disebutkan di awal, reksa dana merupakan wadah pengelolaan dana yang ditangani oleh manajer investasi. Dana yang mereka kelola adalah kumpulan dana dari banyak investor.
Dengan sistem seperti ini, investor tidak harus berinvestasi dalam jumlah besar.
Keuntungannya, cara ini membuat kamu bisa memiliki saham unggulan berharga tinggi dengan uang yang tidak terlalu besar. Namun, saat harga unit penyertaan reksa dana meningkat dan mengalami untung, setiap profitnya akan dibagi secara adil sesuai jumlah unit penyertaan yang dimiliki masing-masing investor.
ADVERTISEMENT
Bagaimana, tertarik investasi reksa dana?