Mengenal Talenta Muda yang Berkiprah di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)

16 Desember 2023 9:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur PT Belitung Pantai Intan (BUPP KEK Tanjung Kelayang), Daniel Alexander saat memberikan pemaparan, Rabu (13/12/2023). Foto: BUPP KEK Tanjung Kelayang
zoom-in-whitePerbesar
Direktur PT Belitung Pantai Intan (BUPP KEK Tanjung Kelayang), Daniel Alexander saat memberikan pemaparan, Rabu (13/12/2023). Foto: BUPP KEK Tanjung Kelayang
ADVERTISEMENT
Indonesia saat ini memasuki fase penduduk menyambut bonus demografi, yaitu kondisi ketika postur penduduk sebuah negara didominasi oleh penduduk usia produktif atau 60 persen di antaranya adalah penduduk berusia 15-64 tahun.
ADVERTISEMENT
Momen ini terjadi saat warga usia produktif mendominasi. Bonus demografi menjadi fenomena yang hanya terjadi sekali, sehingga Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) perlu memanfaatkan momentum bonus demografi untuk membuka lapangan kerja seluas-luasnya.
“Puncak bonus demografi itu 10 tahun. Indonesia dihitung pada 2010-2040, tapi terpotong COVID-19 maka saat ini sampai tahun 2030. Masa lima tahun ke depan adalah masa terpenting bagi Bangsa Indonesia,” ujar Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso di KEK Tanjung Kelayang, Selasa (12/12).
Seperti di KEK Tanjung Kelayang yang terletak di Kabupaten Belitung, Provinsi Bangka Belitung. Direktur PT Belitung Pantai Intan (BUPP KEK Tanjung Kelayang), Daniel Alexander, mengatakan generasi muda di sekitar daerah tersebut ikut terlibat dalam mengembangkan KEK Pariwisata itu.
Keindahan di KEK Tanjung Kelayang. Foto: Dewan KEK
“Generasi usia produktif saat ini kita kelola dan kita kerjakan di KEK Tanjung Kelayang. Setiap dua minggu sekali, kita melakukan edukasi bahasa inggris secara gratis bagi anak-anak desa di sekitarnya,” kata Daniel.
ADVERTISEMENT
Daniel melihat persoalan yang terjadi adalah banyak masyarakat yang ingin bekerja namun tidak ingin mengasah kemampuan bahasa Inggris. Padahal, sebagian target pasar KEK Tanjung Kelayang adalah wisatawan mancanegara.
“Kita buat pelatihan Bahasa Inggris, jadi memang kami sangat melihat potensi ini perlu dikelola, perlu dijaga karena bonus demografi bisa langsung terlewati,” imbuh Daniel.
Daniel menegaskan KEK Tanjung Kelayang memprioritaskan tenaga kerja lokal untuk bekerja di KEK Pariwisata itu. Aksesibilitas menjadi kunci destinasi pariwisata bisa tumbuh dengan baik.
Keindahan di KEK Tanjung Kelayang. Foto: Dewan KEK
Dengan demikian, ia berharap semakin banyak rute penerbangan yang tersedia dari dan ke Pulau Belitung. Untuk membidik wisatawan mancanegara, pihaknya mendorong penerbangan rute Bali-Tanjung Pandan semakin banyak.
“Kita usahakan Denpasar-Tanjung Pandan, mau membidik 3,5 juta wisatawan di Bali dan 500 ribu di antaranya wisatawan mancanegara,” imbuh Daniel.
ADVERTISEMENT