news-card-video
4 Ramadhan 1446 HSelasa, 04 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Mengonsumsi Susu dan Kaitannya dengan Indeks Pembangunan Manusia

3 Mei 2018 14:58 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Manfaat Susu Kambing  (Foto:  thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Manfaat Susu Kambing (Foto: thinkstock)
ADVERTISEMENT
Susu memiliki manfaat penting dalam membantu peningkatan ekonomi dan taraf hidup masyarakat Indonesia. Kandungan gizi tinggi yang ada dalam segelas susu ternyata mampu meningkatkan angka indeks pembangunan manusia (IPM).
ADVERTISEMENT
Sepanjang 2017 lalu, rata-rata IPM masyarakat Indonesia tercatat hanya 70.81. Angka itu meningkat sebesar 0,63 poin atau 0,90% dibandingkan tahun sebelumnya.
Yang menjadi perhatian besar sekarang adalah rendahnya konsumsi susu masyarakat Indonesia. Rata-rata konsumsi susu nasional berada di angka 12,10 kg/kapita/tahun. Angka ini sangat kecil ketimbang rata-rata konsumsi susu di berbagai negara ASEAN yang mencapai lebih dari 25 kg/kapita/tahun.
"Salah satu indikator yang mampu meningkatkan indeks pembangunan manusia di Indonesia adalah dengan mengonsumsi susu," ungkap anggota Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) Marudut di Hotel Veranda, Jakarta, Kamis (3/5).
Manfaat Susu Kambing  (Foto:  thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Manfaat Susu Kambing (Foto: thinkstock)
Dia kemudian menjelaskan bahwa susu sebenarnya mampu memenuhi sekitar 20% hingga 80% kebutuhan nutrisi tubuh. Dengan mengonsumsi susu maka seseorang memiliki kesehatan tulang dan otot yang baik.
ADVERTISEMENT
Hanya saja fakta yang terjadi di lapangan adalah banyak masyarakat Indonesia yang tak mengonsumsi susu. Dia mencatat, tingkat konsumsi susu di Indonesia hanya berada di kisaran 16,4%. Angka ini lebih kecil dibandingkan dengan negara-negara Asia lainnya, seperti Jepang, Malaysia, dan Vietnam. Maka tidak heran masih ada masyarakat Indonesia yang mudah fraktur atau patah tulang dan osteporosis dini serta tumbuh kerdil alias stunting.
"Patah tulang ini banyak sekali terjadi pada anak-anak muda. Padahal harusnya mereka memiliki tulang yang kuat. Karena apa? Karena mereka kekurangan asupan kalsium dan Vitamin D. Dua zat ini terdapat paling banyak di susu," jelasnya.
Dia menyatakan saat usia muda, seseorang mampu mengabsorpsi kalsium dari semua makanan yang ia konsumsi sebesar 60%. Namun, ketika menginjak usia 30 tahun ke atas, tubuh manusia hanya mampu mengabsorpsi sebesar 10% kalsium saja. Sehingga ia menyarankan mengkonsumsi susu harus dimulai sejak dini.
ADVERTISEMENT
"Ini mengapa penting untuk meminum susu sejak dini. Untuk investasi. Kita menyimpan kalsium karena nanti saat tua tubuh hanya mampu menyerap sedikit kalsium," tutupnya.