Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Menhub: Ada 2,24 Juta Kendaraan yang Keluar Jabodetabek Selama Nataru
4 Januari 2023 14:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengungkapkan, terdapat 2,24 juta kendaraan keluar dari Jabodetabek melalui 4 gerbang tol utama saat libur Nataru 2023. Angka tersebut meningkat 7,54 persen bila dibandingkan dengan tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, kendaraan yang masuk Jabodetabek meningkat 7,48 persen atau sebanyak 2,18 juta kendaraan, dibandingkan tahun lalu yang mencapai 2,01 juta kendaraan.
"Jumlah kendaraan yang keluar Jabodetabek yang terpantau melalui 4 gerbang tol utama juga meningkat 7,54 persen atau sebanyak 2,24 juta kendaraan," kata Budi dalam Penutupan Posko Monitoring Penyelenggaraan Transportasi Nataru, Rabu (4/1).
Lebih lanjut, sejumlah catatan yang akan dilakukan evaluasi di antaranya, sinkronisasi yang lebih baik antara pengambilan kebijakan dengan pelaksanaan di lapangan, pengaturan cuti bersama dan waktu libur sekolah untuk membagi beban lalu lintas jalan dan menyiapkan armada angkutan umum yang memadai.
Kemudian, mengantisipasi titik-titik krusial yang berpotensi terjadi kepadatan lalu lintas atau lonjakan penumpang, pengaturan rest area, dan titik-titik yang berpotensi terdampak kondisi alam seperti banjir, longsor, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
“Menghadapi angkutan lebaran yang kurang dari 4 bulan lagi, saya juga minta kepada jajaran Kemenhub untuk melakukan pengamatan dengan lebih teliti, dan selalu berkoordinasi intensif dengan stakeholder. Terobosan-terobosan juga harus dilakukan dengan baik, dan survei harus dilakukan secara akurat terkait berapa jumlah pemudik yang akan terjadi, sehingga lonjakan yang terjadi dapat diantisipasi lebih baik lagi,” ujar Menhub.
Budi merinci, berdasarkan hasil pemantauan, pergerakan penumpang angkutan umum di semua moda mencapai 10,31 juta penumpang atau meningkat 71,09 persen jika dibandingkan dengan angkutan nataru tahun 2021 lalu sebanyak 6,03 juta penumpang. Kenaikan jumlah penumpang terjadi di seluruh moda transportasi baik angkutan jalan, penyeberangan, laut, udara dan kereta api.
Menhub mengungkapkan, gangguan cuaca ekstrem di masa libur nataru mengakibatkan terganggunya beberapa perjalanan angkutan umum seperti penundaan ataupun pembatalan perjalanan.
ADVERTISEMENT
“Kita melihat bahwa gangguan cuaca merupakan tantangan yang paling besar dihadapi pada tahun ini di tengah melonjaknya jumlah penumpang. Apa yang sudah kita siapkan relatif berjalan baik dan tetap ada beberapa evaluasi yang harus ditingkatkan ke depannya, sebagai persiapan untuk menghadapi angkutan lebaran tahun ini,” terang Menhub.
Untuk mengantisipasi gangguan cuaca, sejumlah upaya telah dilakukan di antaranya, meningkatkan pengawasan terhadap aspek keselamatan dan berkoordinasi secara intensif dengan operator sarana dan prasarana transportasi, serta memberikan sejumlah imbauan kepada masyarakat agar tetap waspada dengan kondisi cuaca ekstrem.