Menhub ke Jepang Jajaki Kerja Sama Pengembangan MRT dan Pelabuhan Patimban

21 Juni 2022 13:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menhub Budi Karya tinjau MRT di Senayan Foto: Ela Nurlaela/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menhub Budi Karya tinjau MRT di Senayan Foto: Ela Nurlaela/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi melawat ke Jepang, menjajaki sejumlah kerja sama khususnya di sektor transportasi. Di antara proyek yang akan dikerjasamakan adalah pengembangan MRT Jakarta dan Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Menhub tiba di Jepang, pada Selasa (21/6). Sejumlah agenda pertemuan akan dijalani, baik dengan pejabat pemerintah Jepang (G to G) maupun swasta (G to B). Kunjungan kerja Budi Karya ini dimaksudkan untuk mendorong percepatan pengerjaan dan penyelesaian sejumlah proyek transportasi di Indonesia.
Menhub berharap, jalinan kerja sama yang baik Indonesia-Jepang selama 60 tahun lebih, bisa menjadi modal untuk merealisasikan pengembangan proyek transportasi. “Kedua negara sepakat untuk terus meningkatkan kerja sama di berbagai sektor, termasuk transportasi,” kata Menhub Budi Karya dalam keterangan tertulis, Selasa (21/6).
Menhub antara lain akan menemui Penasihat Khusus Perdana Menteri Mori Masafumi, Menteri Transportasi Jepang Saito Tetsuo, dan Gubernur Japan Bank for International Cooperation (JBIC) Maeda. "Kami juga akan menyampaikan kepada pemerintah Jepang untuk mendorong korporasi swasta mereka berpartisipasi pada sejumlah proyek infrastruktur transportasi di Indonesia," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Menhub Budi Karya Tinjau Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat. Foto: Kemenhub
Adapun tiga proyek pembangunan infrastruktur yang menjadi fokus pembahasan yakni proyek MRT North-South dan East-West, Pelabuhan Patimban Fase 1-2 (Paket 5 dan 6), dan pembangunan proving ground.
Budi Karya mengatakan, pembangunan infrastruktur transportasi harus terus dilanjutkan guna memperlancar konektivitas antar-wilayah, menciptakan titik ekonomi baru, dan peradaban baru. “Di tengah keterbatasan fiskal, kami harus semakin intensif mencari pendanaan kreatif di luar APBN yang melibatkan pihak swasta nasional maupun asing agar pembangunan dapat terus berlanjut,” ujar Menhub.
Investasi yang dikerjasamakan dengan pihak asing seperti Jepang, diharapkan tidak hanya mempercepat proses pembangunan secara fisik, tetapi juga dapat memberikan efek berganda yakni meningkatkan kualitas SDM nasional melalui alih teknologi, menciptakan lapangan pekerjaan yang luas, serta mewujudkan perdamaian dan kestabilan di kawasan regional maupun global.
ADVERTISEMENT
Pada Rabu (22/6) Menhub dijadwalkan melanjutkan pertemuan dengan Presiden Japan International Cooperation Agency (JICA) Yamanaka Shinichi, mantan PM Jepang Fukuda, serta President & CEO Toyota Tsusho Corporation Kashitani.
Turut hadir dalam kunjungan kerja ke Jepang, Wakil Ketua DPR RI Bidang Koordinator Industri dan Pembangunan Rachmat Gobel, Staf Ahli Menteri Investasi Yukki Nugrahawan, Dirjen Perkeretaapian Zulfikri, Staf Ahli Utama Menhub Budi Setiyadi, dan Sesditjen Perhubungan Laut Arif Toha.