Menhub Perkirakan 110 Juta Orang Mudik saat Libur Nataru

22 November 2024 21:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dudy Purwagandhi saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta pada Rabu (6/11). Foto: Argya D. Maheswara/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Dudy Purwagandhi saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta pada Rabu (6/11). Foto: Argya D. Maheswara/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Perhubungan (Menhub), Dudy Purwagandhi, mengungkapkan bakal ada 110,67 juta juta orang mudik saat masa Angkutan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Ia mengatakan data itu berdasarkan hasil survei potensi pergerakan masyarakat pada Nataru.
ADVERTISEMENT
Dudy menuturkan sebagian besar pergerakan terjadi di Pulau Jawa.
"Kami sudah melakukan survei. Jadi sebagian besar mobilisasi yang akan terjadi adalah di pulau Jawa itu sekitar 110,67 juta itu termasuk dengan agglomerasi,”kata Dudy di Kantor Kemenko PMK, Jumat (22/11).
Menurutnya, hasil survei tersebut akan menjadi acuan pemerintah untuk mempersiapkan Nataru tahun ini lebih baik lagi.
Sejumlah penumpang menaiki KM Labobar di Pelabuhan Ahmad Yani, Kota Ternate, Maluku Utara, Jumat (23/12/2022). Foto: Andri Saputra/ANTARA FOTO
“Jadi jumlah ini yang kami antisipasi dalam persiapan nataru nantinya,” ujarnya.
Dudy menuturkan puncak arus mudik Natal akan terjadi pada 24 Desember 2024. Sementara untuk arus mudik Tahun Baru 2025 diperkirakan terjadi pada 31 Desember 2024. Sedangkan arus balik tahun baru 2025 diprediksi pada 2 Januari 2025.
"Ya Nataru kalau kami perhitungan sementara kalau saya tidak salah tadi setiap tanggal 24 ya untuk Natarunya. kemudian untuk tahun barunya tanggal 31 dan kembalinya tanggal 2," tutur Dudy.
ADVERTISEMENT
Pada kesempatan yang sama, Menko PMK Pratikno menyebutkan bahwa Rapat Koordinasi yang dilakukan untuk memastikan pergerakan masyarakat selama Nataru 2024/2025 berlangsung aman, nyaman, dan lancar. Menurutnya, ada banyak hal yang harus diantisipasi sampai level yang sangat detail.
“Tantangan pertama adalah kita memasuki musim hujan. Kemudian juga ada potensi bencana hidrometeorologi. Sehingga, hujan berlebih dan lain-lain itu juga harus kita antisipasi,” jelas Menko Pratikno.
Kemudian, Menko Pratikno juga mengatakan bahwa rapat yang dilakukan juga membahas sejumlah moda transportasi yang akan digunakan masyarakat saat masa Nataru 2024/2025, baik itu darat, laut, dan udara. Dalam hal ini, kesiapan infrastruktur jadi perhatian yang utama.