Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Menkeu AS Sebut Perang Tarif AS-China Tak Berkelanjutan, Trump Mulai Melunak?
24 April 2025 11:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Amerika Serikat, Scott Bessent, mengatakan perang tarif tinggi antara AS dan China tidak akan berkelanjutan. Dia mengatakan pemerintahan Donald Trump mengisyaratkan keterbukaan untuk meredakan perang dagang antara dua negara ekonomi terbesar di dunia yang telah menimbulkan kekhawatiran terjadinya resesi.
ADVERTISEMENT
Saham AS menguat karena harapan bahwa kedua negara akan menurunkan hambatan perdagangan tajam yang telah mereka buat selama sebulan terakhir, meskipun tidak ada tanda-tanda bahwa negosiasi akan segera dimulai.
Bessent mengatakan tarif - 145 persen pada produk China dan 125 persen pada produk AS - harus diturunkan sebelum pembicaraan perdagangan dapat dilanjutkan. Namun dia mengatakan Trump tidak akan mengambil langkah itu secara sepihak.
"Tidak ada pihak yang yakin bahwa ini adalah level yang berkelanjutan. Seperti yang saya katakan kemarin, ini setara dengan embargo dan pemutusan hubungan dagang antara kedua negara tidak sesuai dengan kepentingan siapa pun," kata Bessent kepada wartawan.
Gedung Putih terbuka untuk membahas pemotongan tarif impor China yang signifikan guna memajukan negosiasi dengan Beijing, tetapi tidak akan melakukannya sendiri, menurut seseorang yang mengetahui percakapan tersebut.
ADVERTISEMENT
Orang tersebut tidak mengatakan seberapa rendah Gedung Putih bersedia menurunkan tarif, tetapi Wall Street Journal melaporkan angkanya bisa serendah 50 persen.
Seorang juru bicara Gedung Putih menepis semua laporan sebagai "spekulasi belaka," dan mengatakan berita tentang tarif akan datang dari Trump sendiri.
"Kita akan mencapai kesepakatan yang adil dengan Tiongkok," kata Trump kepada wartawan, tetapi tidak menjelaskan secara spesifik.
Tingkat tarif yang diuraikan dalam laporan Jurnal tersebut kemungkinan masih cukup tinggi untuk menghalangi sebagian besar perdagangan antara dua ekonomi terbesar di dunia. Perusahaan pelayaran Jerman Hapag-Lloyd mengatakan pada hari Rabu bahwa 30 persen pengirimannya dari China ke AS telah dibatalkan.
Pembicaraan terpisah antara kedua negara mengenai penanganan epidemi fentanil belum membuahkan hasil sejauh ini, kata sumber.
ADVERTISEMENT
Pelunakan tarif AS terhadap China merupakan tanda yang baik bagi pasar yang terpukul oleh kebijakan perdagangan Trump yang tidak menentu. Indeks acuan S&P 500 ditutup 1,67 persen lebih tinggi pada 5.375,86, tetapi masih lebih dari 12 persen di bawah rekor penutupan Februari.