Menkeu Korsel Gelar Rapat Darurat Setiap Hari Usai Presiden Yoon Dimakzulkan

14 Desember 2024 18:26 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol menyampaikan pidato kepada bangsa di Seoul, South Korea, Kamis (12/12/2024). Foto: The Presidential Office/ handout via Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol menyampaikan pidato kepada bangsa di Seoul, South Korea, Kamis (12/12/2024). Foto: The Presidential Office/ handout via Reuters
ADVERTISEMENT
Kementerian Keuangan Korea Selatan akan menggelar rapat darurat dengan para pejabat tinggi ekonomi dan keuangan usai Presiden Yoon Suk-yeol dimakzulkan, Sabtu (14/12), siang waktu Korsel. Rapat akan dilakukan setiap hari untuk membahas nasib ekonomi negara.
ADVERTISEMENT
Juru bicara Kemenkeu Korsel mengatakan rapat pertama akan digelar Minggu (15/12) sore yang akan dipimpin langsung Menteri Keuangan (Menkeu) Choi Sang-mok. Rapat ini mengundang para pembuat kebijakan ekonomi tertinggi di Korsel dan para menteri lain yang terkait.
"Pertemuan ekonomi akan segera diikuti oleh pertemuan terpisah yang akan dihadiri oleh gubernur Bank of Korea dan kepala Komisi Jasa Keuangan dan Layanan Pengawas Keuangan," kata juru bicara Kemenkeu Korsel dikutip dari Yonhap News Agency.
Presiden Yoon Suk-yeol dimakzulkan lewat voting di parlemen, pada Sabtu (14/12). Pemakzulan ini buntut pemberlakuan darurat militer pada awal pekan lalu.
Dengan pemakzulan ini maka tugas resmi Yoon sebagai presiden dicabut. Nantinya, tugas-tugas Yoon akan dijalankan oleh PM Han Duck-soo.
ADVERTISEMENT
Setelah voting yang sebagian besar anggota parlemen menyepakati pemakzulan, Yoon langsung menyampaikan pernyataan pengunduran diri.
“Meski saya sekarang harus mengundurkan diri untuk sementara waktu, perjalanan menuju masa depan tak boleh berhenti,” ucap Yoon pada Sabtu (14/12), seperti dikutip dari Reuters.
Demonstran dari kelompok buruh mengambil bagian dalam protes yang menyerukan penggulingan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol di luar Balai Kota di Seoul, Korea Selatan, Kamis (12/12/2024). Foto: ANTHONY WALLACE / AFP

Menteri Perdagangan Korsel Lobi Pengusaha AS

Sejak Presiden Yoon memberlakukan darurat militer pada awal pekan lalu, ekonomi di Korea Selatan langsung gaduh. Menteri Perdagangan Inkyo Cheong langsung melobi para pengusaha Amerika Serikat untuk tetap tenang dan menjanjikan iklim bisnis yang stabil.
Penegasan itu disampaikan pada pertemuan dengan para pengusaha AS di Korea Selatan Rabu pekan lalu. Pertemuan Cheong dengan para pejabat dari Kamar Dagang Amerika di Korea (AMCHAM) dilakukan sekitar seminggu setelah deklarasi darurat militer yang kontroversial oleh Presiden Yoon yang menyebabkan ketidakpastian yang signifikan dalam lingkungan bisnis lokal dan pasar keuangan.
ADVERTISEMENT
“Pemerintah akan mengimplementasikan kebijakan yang telah direncanakan tanpa penundaan untuk meyakinkan perusahaan-perusahaan asing dan memungkinkan mereka untuk fokus pada kegiatan ekonomi, terlepas dari situasi politik dalam negeri,” ujar Cheong, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kontribusi para anggota AMCHAM pada ekonomi lokal.
Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak juga mendiskusikan berbagai cara untuk lebih memperluas hubungan ekonomi antara Korea Selatan dan Amerika Serikat, serta langkah-langkah untuk mempromosikan investasi asing di negara dengan ekonomi nomor 4 di Asia ini.
Ketua AMCHAM James Kim menyarankan pemerintah untuk mencabut peraturan di pasar tenaga kerja, administrasi pajak, dan ekonomi digital untuk memposisikan Korea Selatan sebagai pusat ekonomi di kawasan Asia Pasifik, terutama di tengah perombakan rantai pasokan global. Kementerian perdagangan mengatakan mereka juga berencana untuk mengadakan pertemuan dengan kelompok-kelompok lobi bisnis asing lainnya, termasuk dari Uni Eropa dan Jepang, untuk membahas kerja sama di tengah ketidakpastian.
ADVERTISEMENT