Menko PMK Akui Kelas Menengah Turun: Tapi Penanganan Kemiskinan Cukup Berhasil

17 September 2024 13:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko PMK Muhadjir Effendy. Foto: Dok. MCH 2023
zoom-in-whitePerbesar
Menko PMK Muhadjir Effendy. Foto: Dok. MCH 2023
ADVERTISEMENT
Menko PMK Muhadjir Effendy buka suara soal penurunan kelas menengah yang diungkapkan oleh data Badan Pusat Statistik (BPS). Muhadjir mengakui adanya penurunan jumlah kelas menengah.
ADVERTISEMENT
Menurut Menko PMK itu, berkurangnya kelas menengah itu juga diikuti oleh turunnya kelas atas.
"Kelas menengah kan berkurang menurut BPS, dan itu kan diperkirakan diduga kuat itu bukan naik kelas, tapi turun ke aspiring middle class atau calon kelas menengah," ujar Muhadjir di Istana Negara, Selasa (17/9).
"Jadi bukan naik tapi malah ketambahan di area kelas menengah turun lagi, dan itu terbukti juga dari kelas atas juga turun. Artinya berarti berkurangnya kelas menengah itu bukan naik, tapi turun ke aspiring middle class atau artinya calon kelas menengah," sambungnya.
Meski begitu, Muhadjir menegaskan program pengentasan kemiskinan yang dijalankan pemerintah masih berhasil. Penambahan jumlah kelompok menuju kelas menengah atau calon kelas menengah itu, kata dia, tak diikuti bertambahnya jumlah masyarakat miskin.
ADVERTISEMENT
"Tapi penanganan kemiskinan kita cukup berhasil, karena itu tidak berdampak pada naiknya kelas bawah. Angka kemiskinan kita turun dari 9,8 sekarang kan 9,03, dan mudah-mudahan survei September nanti bisa turun lagi harapan kita," sambungnya.
Ia menilai penanganan kemiskinan dan kemiskinan ekstrem cukup berhasil. Kemiskinan ekstrem, kata Muhadjir, turun dari 4 persen pada 10 tahun terakhir, menjadi 0,8 persen pada 2023.
"Tapi tentu saja kita tidak bisa berlama-lama, saya juga tidak menjamin bahwa daya tahan kita terus kuat tanpa diikuti kebijakan atau intervensi kebijakan untuk menaikkan kembali kelas menengah itu yang sekarang turun aspiring middle class itu," tuturnya.