Menperin Sebut Industri RI Akan Produksi 16 Ribu APD Standar WHO per Hari

15 April 2020 14:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas medis bersiap di ruang perawatan Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Kompas/Heru Sri Kumoro
zoom-in-whitePerbesar
Petugas medis bersiap di ruang perawatan Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Kompas/Heru Sri Kumoro
ADVERTISEMENT
Pemerintah berjanji meningkatkan produksi Alat Pelindung Diri (APD) untuk kebutuhan dalam negeri. Rencananya pemerintah akan memproduksi massal APD yang memiliki kualitas standar internasional WHO.
ADVERTISEMENT
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, saat ini pihaknya telah melakukan kerja sama bersama Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) untuk memproduksi 16 ribu APD per hari.
“Sudah disesuaikan standar WHO. Ini APD dalam waktu dekat bisa produksi 16 ribu per hari. Kita kerja sama dengan BNPB dan API untuk memenuhi standar WHO,” urainya saat rapat terbatas bersama Presiden Jokowi, Rabu (15/4).
Agus saat ini tengah melakukan pemusatan anggaran kementerian untuk pengembangan produksi di bidang alat kesehatan, obat-obatan dan vitamin. Dia optimistis industri obat-obatan dan alat kesehatan dalam negeri mampu mengembangkan produksi.
Petugas kesehatan memeriksa alat kesehatan di ruang IGD Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3). Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Namun ia menekankan, supaya bahan baku untuk industri obat-obatan dan alat kesehatan bisa diserap dari dalam negeri. Salah satu pengembangan yang Agus sampaikan yaitu melalui proses herbal.
ADVERTISEMENT
“Semua nilai tambahnya akan ada di indonesia karena indonesia sangat kaya herbal,” cetusnya.
Sementara itu, Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro mengaku siap untuk mengembangkan produk alat kesehatan untuk kebutuhan penanganan COVID-19.
Bambang melanjutkan, saat ini salah satu alat medis untuk penanganan COVID-19, yaitu ventilator sudah diujikan di Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Rencananya pada minggu ini ventilator akan selesai menjalani uji coba.
“Kemudian masuk produksi di mana dua perusahaan sudah siap produksi, yaitu PT LEN (Persero) dan PT Polin Jaya yang masing-masing mempunyai kapasitas produksi 100 unit portable ventilator per minggu masing-masing pabrik,” imbuhnya