Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Kementerian Perindustrian memastikan tidak ada tambahan kuota impor garam untuk keperluan industri di tahun ini. Kuota impor garam tetap 2,7 juta ton.
ADVERTISEMENT
"Enggak, ini yang tahun ini sampai akhir tahun. Sementara belum, nanti lihat perkembangannya," ujar Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (12/9).
Airlangga menilai kuota 2,7 juta ton dirasa cukup. Bahkan dari jumlah itu, jumlah garam impor yang sudah didatangkan di semester I 2019 baru 1,2 juta ton.
"Kalau industri kan udah diberikan satu tahun, termasuk industri farmasi di Batam," tegas Airlangga.
Sebelumnya, Dirjen Pengelolaan Ruang Laut KKP, Brahmantya Satyamurti Poerwadi, menegaskan izin impor garam tahun ini untuk keperluan industri tetap 2,7 juta ton. Pria yang akrab disapa Tyo tersebut menambahkan masih ada stok garam rakyat sisa produksi tahun lalu sebanyak 156,8 ribu ton. Sedangkan garam milik PT Garam (Persero) masih tersisa 146,5 ribu ton.
ADVERTISEMENT
Untuk tahun ini, jumlah produksi garam ditargetkan mencapai 2,3 juta ton. Posisi awal September 2019, produksi garam rakyat mencapai 581 ribu ton dan PT Garam sebanyak 142,5 ribu ton.
"Di rapat terakhir saya menolak (tambahan alokasi impor garam). Kemenko Perekonomian yang memimpin rapat tidak ada, realokasi saja. Realokasi yang sudah diputuskan dari awal," tegas dia.
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 21:56 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini