Menperin Tegaskan Tak Ada Tambahan Kuota Impor Garam Tahun Ini

12 September 2019 18:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Perindustrian Airlangga mengikuti Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (17/7). Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Perindustrian Airlangga mengikuti Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (17/7). Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
ADVERTISEMENT
Kementerian Perindustrian memastikan tidak ada tambahan kuota impor garam untuk keperluan industri di tahun ini. Kuota impor garam tetap 2,7 juta ton.
ADVERTISEMENT
"Enggak, ini yang tahun ini sampai akhir tahun. Sementara belum, nanti lihat perkembangannya," ujar Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (12/9).
Airlangga menilai kuota 2,7 juta ton dirasa cukup. Bahkan dari jumlah itu, jumlah garam impor yang sudah didatangkan di semester I 2019 baru 1,2 juta ton.
"Kalau industri kan udah diberikan satu tahun, termasuk industri farmasi di Batam," tegas Airlangga.
Petani memanen garam di Desa Tambak Cemandi, Sedati, Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (8/9). Foto: ANTARA FOTO/Umarul Faruq
Sebelumnya, Dirjen Pengelolaan Ruang Laut KKP, Brahmantya Satyamurti Poerwadi, menegaskan izin impor garam tahun ini untuk keperluan industri tetap 2,7 juta ton. Pria yang akrab disapa Tyo tersebut menambahkan masih ada stok garam rakyat sisa produksi tahun lalu sebanyak 156,8 ribu ton. Sedangkan garam milik PT Garam (Persero) masih tersisa 146,5 ribu ton.
ADVERTISEMENT
Untuk tahun ini, jumlah produksi garam ditargetkan mencapai 2,3 juta ton. Posisi awal September 2019, produksi garam rakyat mencapai 581 ribu ton dan PT Garam sebanyak 142,5 ribu ton.
"Di rapat terakhir saya menolak (tambahan alokasi impor garam). Kemenko Perekonomian yang memimpin rapat tidak ada, realokasi saja. Realokasi yang sudah diputuskan dari awal," tegas dia.