Mentan Amran Minta Bulog Segera Serap Jagung Hasil Panen

21 April 2024 16:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mentan Panen Jagung di Food Estate Gunung Mas. Foto: Dok. Kementan
zoom-in-whitePerbesar
Mentan Panen Jagung di Food Estate Gunung Mas. Foto: Dok. Kementan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman meminta, Badan Urusan Logistik (Bulog) segera menyerap produksi jagung hasil panen dalam negeri, salah satunya Gorontalo yang tengah panen raya.
ADVERTISEMENT
Amran bilang, jika Bulog tak menyerap, maka harga jagung di tingkat petani akan semakin jatuh. Sementara menurutnya saat ini petani hanya dapat meraup Rp 3.600 per kg jagung.
Amran juga memandang, penyerapan jagung produksi petani ini bertujuan untuk mengantisipasi supaya Indonesia tidak kembali melakukan importasi jagung.
“Kita kan sudah stop impor nih dan jangan sampai berikutnya terjadi impor lagi. Bulog harus bergerak cepat, kami harap betul bulog bergerak. Kalau ini terus menerus seperti ini Kapan selesainya itu impor," ujar Amran dalam keterangan, Minggu (21/4).
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman meninjau pemasangan pompanisasi di Desa Amunkay, Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke, Rabu (17/4/2024). Foto: Dok Kementerian Pertanian
Selain menyerap, lanjut Amran, Bulog juga harus membeli dengan harga yang wajar. Sehingga petani bisa mendapatkan margin.
Terlebih menurut Amran, dari sisi kualitas menurutnya kondisi jagung hasil panen raya ini terbilang bagus dan petani layak mendapat harga di atas Rp 4.200 per kg.
ADVERTISEMENT
"Ini sangat bagus, sangat bagus kualitasnya. Oleh karena itu, harusnya minimal Rp 4.200 dibelikan dan tidak boleh dibiarkan menjadi Rp 3.600," imbuh Amran.
Di sisi lain Amran juga menyinggung penambahan alokasi pupuk subsidi sebanyak 100 persen yang mendapat persetujuan dari Presiden Jokowi. Menurutnya ini bukti komitmen pemerintah terhadap kesejahteraan petani.
Mentan Panen Jagung di Food Estate Gunung Mas. Foto: Dok. Kementan
"Pupuk sudah naik dua kali lipat, untuk di sini (Kabupaten Boalemo) sudah kami tambah, perintah Presiden dan saya sudah tanda tangan. Tolong sampaikan ke seluruh Indonesia bahwa pupuk sudah ditambah Rp 28 triliun atau naik dua kali menjadi Rp 54 triliun, Jadi urusan pupuk sudah tidak ada lagi masalah," katanya.
Dari segi kuantitas, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo, Muljady Mario menjelaskan sejauh ini produksi jagung di wilayahnya mencapai 1,7 juta per tahun dan terus naik.
ADVERTISEMENT
"Dari kuota 200 ribu ton, kita 80 ribu ton angka ekspornya. Jadi dari sisi produksi kami sudah sangat bagus. Tadinya kita hanya mendapatkan 56 ribu ton, sekarang mencapai 89 ribu ton urea,” kata Muljady.