Mentan: Ekspor Perkebunan Capai Rp 600 Triliun, 90 Persen dari Kelapa Sawit

27 Februari 2023 11:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah truk pengangkut Tanda Buah Segar (TBS) kelapa sawit mengantre untuk pembongkaran di salah satu pabrik minyak kelapa sawit milik PT.Karya Tanah Subur (KTS) Desa Padang Sikabu, Kaway XVI, Aceh Barat, Aceh, Selasa (17/5/2022). Foto: Syifa Yulinnas/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah truk pengangkut Tanda Buah Segar (TBS) kelapa sawit mengantre untuk pembongkaran di salah satu pabrik minyak kelapa sawit milik PT.Karya Tanah Subur (KTS) Desa Padang Sikabu, Kaway XVI, Aceh Barat, Aceh, Selasa (17/5/2022). Foto: Syifa Yulinnas/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor pertanian sepanjang 2022 sebesar Rp 640,56 triliun atau naik 3,93 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Atas hal tersebut, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyebut, memang sub sektor perkebunan menjadi salah satu menjadi penyumbang terbesar ekspor di sektor pertanian dengan kontribusi sebesar 622,37 triliun rupiah atau setara 97,16 persen.
“(Perkebunan) Sawit adalah salah satu strategi yang strategi yang paling dasar, bahkan saat COVID-19, kemarin pertumbuhan ekspor (perkebunan) kita di atas Rp 600 triliun, 90 persen ditangan sawit dan perkebunan yang lain,” tutur Mentan SYL dalam sambutannya pada Rapat Koordinasi Kelapa Sawit Nasional, di Pullman Central Park Jakarta, Senin (27/2).
Lebih lanjut, Mentan memaparkan komoditas kelapa sawit menyumbang senilai Rp 468,64 triliun rupiah setara 75,30 persen kepada ekspor komoditas perkebunan. Hal ini menunjukkan ekspor komoditi perkebunan seperti kelapa sawit menjadi salah satu sumber devisa negara yang masih terus meningkat.
ADVERTISEMENT
Namun, menurut Syahrul, produktivitas kelapa sawit Tanah Air belum optimal, ia melihat masih banyak potensi perkebunan yang masih bisa dimanfaatkan lagi. Salah satunya dari segi produktivitas yang baru mencapai 3-4 ton per hektare.
“Produktivitas yang rendah serta penggunaan agro input yang belum maksimal menjadi tantangan utama perkebunan sawit Indonesia. Selain itu, produktivitas sawit nasional baru mencapai 3–4 ton per hektare setara CPO,” lanjut Mentan.
Syahrul menyebut, pemerintah tengah melakukan upaya perbaikan dari sektor hulu perkebunan kelapa sawit rakyat dengan cara penggantian tanaman tua atau tidak produktif melalui program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR). Dari luas areal sawit rakyat tersebut, setidaknya terdapat 2,8 juta hektare yang potensial untuk diremajakan.