Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
“Ada kemungkinan dalam 15 hari ke depan, atau paling lambat 20 hari, stok kita mencapai 4 juta ton,” ujar Amran dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Pertanian, Senin (5/5).
Ia menjelaskan, peluang tersebut cukup besar karena tingkat serapan beras saat ini mencapai 50 ribu ton per hari. Sementara itu, mengenai waktu pasti pencapaian target tersebut, Amran belum memberikan kepastian.
“(Akhir Mei), doakan saja. Bisa lebih cepat,” tambahnya.
Amran menyatakan, penyaluran beras tersebut masih menunggu arahan Presiden RI Prabowo Subianto, baik untuk ekspor maupun bansos.
“Sekarang kita ikut perintah Bapak Presiden nanti. Kalau Bapak Presiden mau katakan ekspor, kita ekspor. Kalau itu domain kementerian lain, kalau itu untuk menjadikan bansos, teruslah kita ikut. Pokoknya apa perintah Bapak Presiden, kita ikut,” jelasnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), stok beras nasional pada awal Mei 2025 mencapai 3,5 juta ton, angka tertinggi sepanjang sejarah.
ADVERTISEMENT
“Stok beras ini tertinggi selama 57 tahun, sejak Bulog lahir, ini tertinggi dalam sejarah 3,5 juta ton,” ujar Amran.
Dia menjelaskan, rincian penyerapan beras yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir, yaitu pada Januari sebanyak 14.489 ton, Februari 167.297 ton, Maret 524.172 ton, April 1 juta ton, dan awal Mei mencapai 112.584 ton. Ia juga menyatakan bahwa jumlah stok beras ini diperkirakan akan terus bertambah mengingat masih banyak daerah yang akan panen raya.