Mentan: Wabah Flu Babi di Sumatera Utara Bisa Ganggu Ekspor

18 Desember 2019 20:34 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian Pertanian menetapkan Sumatera Utara telah terjangkit wabah African Swine Fever (ASF) atau flu babi. Diketahui puluhan ribu babi di 16 kabupaten/kota di wilayah itu mati.
ADVERTISEMENT
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo tak menampik hal itu. Ia telah mengeluarkan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) terkait kondisi terkini.
"Kami sudah keluarkan Permentan untuk mengatakan terjangkit itu, tapi tidak seluruh Indonesia, hanya kabupaten-kabupaten tertentu di Sumatera Utara," ujar Syahrul saat ditemui di Kantor Kementerian Perekonomian, Jakarta, Rabu (18/12).
Kementan, kata dia, sudah serius dalam melakukan penanganan, termasuk mengisolasi daerah-daerah yang positif terdampak. Selain itu juga dilakukan pemusnahan.
"Kalau sudah terjangkit berarti di daerah itu harus dimusnahkan, dikubur dengan cara-cara yang sudah dilakukan," kata dia.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengecek komoditas Porang dalam bentuk chip yang akan di ekspor ke Tiongkok. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
Syahrul mengungkap pihaknya tak mau berspekulasi apapun terkait musibah masalah. Namun, kata dia, pemerintah harus segera mengambil sikap.
Sebab, jika tak segera ditangani bisa berdampak terhadap ekspor babi Indonesia. Apalagi jika sampai berlarut-larut.
ADVERTISEMENT
"Bisa jadi bisa berakibat 10 tahun mereka enggak bisa terima ekspor kita. Tapi di mananya kan daerah Indonesia luas banget. Saya berharap enggak mengganggu ekspor," ujarnya.