Minuman Kopi Kian Digemari, Ekonom Nilai Potensi Cuan Bila Masuk Bursa Saham

2 Desember 2021 18:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kopi Kenangan. Foto: Nurvita Indarini/ kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kopi Kenangan. Foto: Nurvita Indarini/ kumparan
ADVERTISEMENT
Aneka minuman varian kopi, susu, hingga cokelat kian digandrungi masyarakat. Berbagai jenis minuman ini bermunculan dalam beberapa tahun terakhir, hingga menjadi salah satu gaya hidup tersendiri.
ADVERTISEMENT
Pesatnya perkembangan minuman kemasan ini, dinilai merupakan peluang baru perusahaan sektor pertanian untuk masuk ke pasar modal. Terutama perusahaan-perusahaan yang bergerak di pertanian kopi dan kakao.
Menurut Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira, saat ini merupakan momentum yang tepat bagi pelaku usaha di sektor tersebut untuk berani dan bersip masuk ke bursa saham.
"Orang akan terbiasa minum kopi dalam rumah atau di kafe, itu salah satu booming komoditas yang butuh support teknologinya. adi dari seluruh segmen mamin, komoditas apa pun itu untuk alternatif energi seperti biodiesel ini akan cocok masuk lantai bursa selambat-lambatnya 2022-2023 ke depan," ujar Bhima dalam diskusi bertajuk potensi sektor pertanian di pasar modal, Kamis (2/12).
ADVERTISEMENT
Bhima mengatakan, peluang tersebut sejalan dengan mulai membaiknya harga kopi dan cokelat imbas meningkatnya konsumsi di tengah masyarakat. Atas dasar itu, menurutnya, banyak investor yang menanti pergerakan emiten-emiten yang bakal masuk di sektor ini.
Sepeda listrik yang digunakan untuk jualan Kopi Jago. Foto: Moh Fajri/kumparan
Di lain sisi, langkah terjun ke pasar modal juga bakalan menguntungkan para pelaku usaha atau pebisnis minuman kopi. Mereka bisa terbantu dalam rangka mempersiapkan lonjakan permintaan di masa mendatang.
Bhima memberikan analogi, jika mendekati reformasi saham-saham yang ramai melantai adalah keuangan dan perbankan, lalu saham industri olahan selepas reformasi, maka saat ini waktu yang tepat buat saham-saham di sektor pertanian.
"Kalau dekade 1990-an ditandai banyaknya finansial perbankan asuransi melantai di bursa, kemudian pasca-reformasi beberapa konglomerasi industri pengolahan. Sekarang ini pertanian dan startup digital yang berkaitan dengan pertanian," tutur Bhima.
ADVERTISEMENT