Mitratel Kembangkan Ekosistem Bisnis Tower, Bidik Pendapatan Naik 12 Persen

25 Oktober 2022 10:32 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menara telekomunikasi Mitratel. Foto: Mitratel
zoom-in-whitePerbesar
Menara telekomunikasi Mitratel. Foto: Mitratel
ADVERTISEMENT
PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel akan fokus mengembangkan ekosistem menara telekomunikasi (tower) mulai dari bisnis pembangunan tower, fiber optic, penyediaan power supply dari tenaga panel surya serta masuk ke area edge computing untuk mendukung layanan 5G.
ADVERTISEMENT
Langkah pengembangan bisnis tersebut dinilai akan meningkatkan revenue dan laba perusahaan dibandingkan jika hanya mengoperasikan dan membangun bisnis tower.
Direktur Investasi Mitratel, Hendra Purnama, mengatakan Mitratel yang saat ini didukung Telkom Group memiliki tim yang kuat di seluruh Indonesia sehingga memiliki kemampuan lebih dibanding perusahaan sejenis lainnya.
“Hal ini merupakan kesempatan baik tahun 2023, dengan bisnis tower dan didukung fiber optic, edge computing, dan power to tower, margin yang didapat dari industri tower menjadi lebih menarik dibandingkan hanya tower saja,” ungkap Hendra melalui keterangan resmi, Selasa (25/10).
Hendra menjelaskan, dari sisi performa keuangan revenue Mitratel tahun ini diharapkan meningkat sekitar 12 persen, dan EBITDA diharapkan mengalami peningkatan sekitar 15 persen.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kata dia, Mitratel secara organik menargetkan ekspansi 1.000 tower, dan sekitar 2.500 untuk kolokasi, di samping juga menggelar 9.000 km fiber optic untuk mendukung connectivity berkualitas dan berkapasitas tinggi.
Hendra menambahkan, saat ini Mitratel memiliki tower mencapai 35.000 yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, 58 persen berada di luar Jawa. Menurut dia, hal ini akan menambahkan daya tarik bagi operator selular jika ingin melakukan ekspansi di luar jawa.
Direktur Investasi PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel, Hendra Purnama. Foto: Wendiyanto Saputro/kumparan
“Mereka (operator selular) tidak perlu bangun tower lagi cukup menempati (kolokasi) ke tower kami yang telah tersedia, karena kalau bangun tower makan waktu cukup lama. Itu kelebihan tower kita yang tersebar di seluruh Indonesia,” tambahnya.
Selain itu, sebagian besar menara Mitratel telah terkoneksi dengan menggunakan jaringan fiber optic. “Fiber optic merupakan solusi untuk meningkatkan kapasitas bandwidth dan menurunkan latency,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Solusi berikutnya, lanjut dia, Mitratel bekerja sama dengan Telkomsat untuk memberikan solusi connectivity menggunakan layanan satelit. Menurutnya, dengan dukungan connectivity melalui satelit itu, pembangunan tower dapat dilakukan dimanapun termasuk di lokasi remote area, dengan kualitas cukup baik.
“Layanan 4G tetap dapat dinikmati, bisa menikmati untuk video conferencing, video streaming dan lain-lain, karena memiliki bandwith yang tinggi dan latensi yang rendah,” jelas Hendra.
Menara telekomunikasi Mitratel. Foto: Dok. Mitratel
Sementara itu, Hendra mengatakan kiprah perusahaan selama ini telah membuktikan visi dan misinya dalam menerapkan prinsip tata kelola lingkungan, sosial, dan perusahaan (ESG).
Dia memaparkan di bidang lingkungan, Mitratel memiliki lebih dari 600 tower off-grid yang menggunakan panel tenaga surya. Saat ini perseroan juga tengah melakukan riset dan pengembangan untuk menggunakan solar panel sebagai sumber daya di lokasi-lokasi ongrid dengan model hybrid.
ADVERTISEMENT
Dengan dikembangkannya layanan tambahan tadi, Hendra mengeklaim telah mengukuhkan Mitratel tidak hanya menjadi perusahaan menara telekomunikasi terbesar di Indonesia tetapi juga perusahaan menara dengan layanan terlengkap di Indonesia.
"Mitratel siap menjadi market leader perusahaan menara telekomunikasi dalam menyongsong era 5G di Indonesia," pungkas Hendra.