Mixue Ada di Mana-mana, Penjual Ngaku Dapat Omzet hingga Rp 10 Juta per Hari

3 Januari 2023 15:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Toko Ice cream mixue. Foto: Arief Syauqi/shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Toko Ice cream mixue. Foto: Arief Syauqi/shutterstock
ADVERTISEMENT
Mixue kini ada di mana-mana. Saking masifnya ekspansi perusahaan minuman dan es krim asal China itu, muncul guyonan di kalangan anak muda bahkan hati kosong mungkin bisa disewa buat jadi gerai selanjutnya.
ADVERTISEMENT
kumparan menyambangi beberapa gerai Mixue. Sedari buka sudah ada saja konsumen yang datang menjawab rasa penasaran. Alhasil, penjual ketiban cuan hingga jutaan rupiah per harinya.
“Omzet per hari biasanya Rp 6 juta, tapi kalau weekend (akhir pekan) bisa sampai Rp 10 juta,” tutur Ferdinand, penjual Mixue cabang Pangkalan Jati saat ditemui kumparan pada Selasa (3/1).
Ferdinand menuturkan gerainya paling ramai pada Jumat malam, serta Sabtu dan Minggu. Biasanya pada siang hari gerainya dipenuhi anak-anak yang baru pulang sekolah, sementara pada malam hari, gerainya dipenuhi oleh remaja dan keluarga.
“Biasanya anak SD baru pulang nanti datang sama ibunya, siangan anak SMP dan SMA. Kalau malam itu biasanya ibu-ibu atau sekeluarga,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Sementara Ina, penjual gerai Mixue di Fatmawati menyampaikan menu yang paling laku adalah Boba Sundae, yaitu es krim yang memakai gula coklat dan dilengkapi mutiara tapioka.
Produk Mixue. Foto: @mixueindonesia
“Sehari itu (Boba Sundae) bisa terjual 50 pax, itu menu paling laku. Biasanya yang datang ke sini untuk kerja minumnya Boba Sundae, dan ramai-ramai pada pesan itu,” tutur Ina ketika ditemui kumparan, Selasa (3/1).
Ina menyatakan cita rasa yang enak serta harga yang murah menjadi alasan kenapa Mixue bisa viral di kalangan masyarakat. Namun, ia ragu perusahaan minuman dan es krim akan terus mengekspansi cabangnya secara agresif.
“Soalnya enak sih, dan affordable ya dari anak kecil sampai orang dewasa bisa menikmati. Orang tidak banyak mikir untuk keluar uang Rp 8.000 untuk satu es krim,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
“Tapi (soal ekspansi) saya rasa akan slowdown, karena pasti suatu saat hype akan turun dan orang mulai bosan. Karena rata-rata orang kesini bisa 3 kali seminggu,” tambahnya.