Mobil Listrik BYD Masuk RI, Ganggu Pangsa Pasar Astra International?

23 Maret 2024 15:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rancang bangun mobil listrik BYD, e-Platform 3.0 di IIMS 2024. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Rancang bangun mobil listrik BYD, e-Platform 3.0 di IIMS 2024. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Astra International Tbk (ASII) menyambut baik persaingan penjualan mobil dengan pabrikan otomotif asal China, BYD, masuk Indonesia melalui PT BYD Motor Indonesia.
ADVERTISEMENT
Head of Corporate Investor Relation Astra International, Tira Ardianti, mengatakan persaingan penjualan dibutuhkan sehingga bisnis bisa semakin berkembang. Munculnya persaingan juga menunjukkan pasar Indonesia terus bertumbuh.
“Astra mau bisnis sustainable untuk berinovasi. Kompetisi memacu kita agar bisnis maju dan ujung-ujungnya memberikan layanan yang terbaik buat konsumen supaya total value customer semakin meningkat,” ujar Tira saat acara Buka Puasa Bersama Astra di Jakarta, Jumat (22/3) malam.
Head of Corporate Investor Relation PT Astra International Tbk (ASII) Tira Ardianti dalam acara buka puasa bersama Astra, Jumat (22/3/2024). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
Astra International berencana menambah 11 kegiatan usaha untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik. Rencana tersebut dengan menyediakan layanan tambahan, antara lain stasiun pengisian daya kendaraan listrik, stasiun tukar baterai, perbaikan baterai, pengelolaan baterai bekas, hingga kegiatan pendukung lain.
Rencana penambahan kegiatan usaha tersebut perlu mendapatkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan pada 30 April 2024.
ADVERTISEMENT
“Tentunya (penambahan) modal ada, tapi tidak terlalu signifikan dalam hal ini. Astra sudah punya EV charging penyediaan Astra International maupun Astra Otoparts ada beberapa 23 titik saat ini,” kata Tira.
Dengan menambah unit kegiatan usaha, Astra International mendukung transisi elektrifikasi di industri otomotif, dengan komitmen menawarkan produk-produk elektrik yang sesuai dengan kebutuhan konsumen untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik.
“Kita tidak bisa satu-satu, paralel semua harus dilakukan. EV baterai dikembangkan, hybrid juga dikembangkan. Mayoritas kendaraan Indonesia masih combustion engine jadi perlu waktu untuk masyarakat sampai mereka siap,” terang Tira.
Dalam keterbukaan informasi BEI, perseroan menjual 6 model mobil battery electric (BEV) dan 13 model mobil hybrid electric (HEV) di Indonesia, di bawah merek Toyota, Lexus dan BMW. Selain itu, Perseroan juga menjual sepeda motor listrik EM1 e, di bawah merek Honda.
ADVERTISEMENT
“Saat ini baterai EV akan tumbuh seiring banyak infrastruktur. Astra memperkuat infrastruktur menunjang elektrifikasi, salah satu kegiatan usaha penyediaan stasiun pengisian baterai listrik,” tambah Tira.