Mobile Banking Bikin Transaksi Beres di Jempol, Pengguna Layanan Tumbuh Pesat

24 November 2023 13:46 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Ilustrasi Mobile Banking BRI. Foto: Dok. BRI
zoom-in-whitePerbesar
com-Ilustrasi Mobile Banking BRI. Foto: Dok. BRI
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Inovasi dan digitalisasi kini menjadi tuntutan yang tak dapat dihindari industri perbankan. Berbagai fitur untuk memudahkan layanan kepada nasabah yang semakin tech savvy terus dikembangkan.
ADVERTISEMENT
Salah satunya pengembangan super apps mobile banking, yang kini menjadi kebutuhan dasar dari layanan perbankan. Hampir semua bank, termasuk bank anggota himpunan bank milik negara (Himbara) mengembangkan super apps mobile banking.
Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia atau LPPI, melihat cepatnya inovasi yang dilakukan perbankan salah satunya didorong dari kebutuhan masyarakat pada saat pandemi dan setelah pandemi.
Kebiasaan masyarakat yang melakukan transaksi secara online, termasuk untuk kebutuhan belanja membuat sektor perbankan dituntut untuk menjawab tantangan tersebut.
"Selain pertumbuhan yang signifikan dari keuangan digital, literasi sudah menyebar, kemudian e-commerce menjadi penyumbang PDB terbesar dalam tiga tahun terakhir," kata Senior Faculty LPPI Moch Amin Nurdin.
Adanya bonus demografi yang membuat penduduk Indonesia didominasi kalangan milenial dan Gen Z juga berpengaruh terhadap kebiasaan dalam transaksi digital sehingga perbankan dituntut melakukan inovasi.
ADVERTISEMENT
Selain memberikan kenyamanan dan pengalaman kepada nasabah, inovasi dengan mengembangkan super apps mobile banking juga bisa memperlebar bisnis perbankan. Pengembangan tersebut juga bukanlah hal yang sulit dilakukan oleh perbankan besar.
"Itu bukan sesuatu yang sulit karena memang potensi pasar yang cukup besar. Modal yang kuat itu menjadikan sistem mobile banking berkembang pesat. Berbagai macam hal ini yang kemudian menjadi pertimbangan bahwa perkembangannya sangat pesat," jelas Amin.
Pengguna mobile banking bank BUMN. Foto: Dok. Istimewa
Menjawab Tuntutan Kebutuhan
Perkembangan digitalisasi di sektor keuangan yang begitu pesat, membuat layanan jasa keuangan tak hanya bisa dilakukan perbankan. Kini banyak hadir layanan financial technologi (Fintech).
Kemudahan layanan dan akses yang diberikan Fintech kepada masyarakat, menjadi tantangan tambahan bagi perbankan di era digitalisasi saat ini.
ADVERTISEMENT
Direktur Eksekutif Segara Institute, Piter Abdullah, mengatakan berbagai fitur yang dikembangkan perbankan melalui layanan mobile banking, akan membuat perbankan bisa bersaing dengan fintech.
Ilustrasi BRImo. Foto: Dok. BRI
Piter mencontohkan super apps BRImo yang dikembangkan BRI, yang memiliki basis nasabah yang lebih luas dibandingkan bank lainnya, memberikan nilai lebih tersendiri.
Saat ini, BRI menduduki posisi pertama di antara mobile banking yang dikembangkan oleh bank-bank Himbara. Hal ini meliputi jumlah pengguna, hingga nilai transaksi.
Tercatat hingga September 2023, jumlah pengguna BRImo merupakan yang tertinggi dibandingkan bank BUMN lainnya, yakni sebanyak 29,8 juta dengan jumlah transaksi 2,18 miliar senilai Rp 2.984 triliun.
Disusul mobile banking Livin by Mandiri, yang tercatat mengalami pertumbuhan jumlah pengguna sebesar 55 persen menjadi 21 juta dengan jumlah transaksi sebanyak 2,02 miliar senilai Rp 2.400 triliun.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya ada mobile banking dari BNI, yakni BNI Mobile dengan pertumbuhan pengguna mencapai 20,9 persen menjadi 15,6 juta. Jumlah transaksinya mencapai 738 juta senilai Rp 874 triliun.
Sedangkan BTN untuk mobile banking performance, hingga tengah tahun 2023 penggunanya tumbuh 78 persen yoy menjadi 593 ribu dengan volume transaksi mencapai Rp 2 triliun.