Modernisasi Alat Pabrik, Begini Strategi Unilever Genjot Penjualan

28 April 2022 21:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo Unilever. Foto: AP Photo/Tatan Syuflana
zoom-in-whitePerbesar
Logo Unilever. Foto: AP Photo/Tatan Syuflana
ADVERTISEMENT
Emiten konsumer PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) menyiapkan belanja modal (capital expenditure) atau capex berkisar 2-2,4 persen dari target pendapatan tahun ini. Perseroan pun menyiapkan alokasi belanja modal untuk mengatur strategi pertumbuhan.
ADVERTISEMENT
“Kita alokasikan capex untuk ekspansi manufaktur untuk kategori pertumbuhan, modernisasi peralatan di pabrik, dan ekspansi infrastruktur seperti kabinet es krim,” ujar Direktur Customer Operation PT Unilever Indonesia Enny Hartati dalam paparan publik virtual, Kamis (28/4).
Enny menyebut sumber dana capex berasal dari keuntungan Perseroan serta manajemen modal kerja. Perseroan menyiapkan sejumlah strategi untuk mencapai target tersebut.
“Salah satu strategi inisiatif yang kita kedepankan adalah e-Everything. Dengan e-Everything, Unilever menjadi perusahaan global pertama untuk forecasting secara digital,” katanya.
E-Everything merupakan machine learning yang terintegrasi dengan proses produksi, pengiriman, hingga penjualan. Unilever dapat memimpin di Digital dan Data Driven Capabilities, dengan menerapkan E-everything di semua lini.
Forecast permintaan akan complicated kalau tidak dibantu dengan machine learning, karena jauh lebih akurat,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, strategi lainnya yang dijelaskan Enny adalah transformasi digitalisasi dengan menghubungkan dengan customer. Melalui customer portal, distributor Unilever dapat melihat order status, melacak pengantar, hingga status piutang.
Ilustrasi produk Unilever. Foto: monticello/Shutterstock
“Digitalisasi ini terintegrasi sehingga dapat terlihat kepada konsumer,” pungkasnya.
Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Ira Noviarti menjelaskan tim Unilever Indonesia menekankan pentingnya menguatkan fundamental bisnis yang berfokus pada tiga pilar yaitu memperkuat pondasi di Distributive Trade, membangun kekuatan di channel Modern Trade dan channel masa depan (e-commerce), dan meningkatkan investasi serta kekuatan di kategori dan brand-brand kunci.
Dengan kerja sama ini, Unilever dapat menangkap peluang dengan menambah 600.000 toko hingga tiga tahun ke depannya. "Sumber pertumbuhan kita bukan hanya dari inovasi, tapi juga market campaign. Kita juga telah bekerja sama dengan Gojek yang kita mulai tahun lalu," terangnya.
ADVERTISEMENT