Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Pengrajin tempe dan tahu seluruh Jabodetabek mogok produksi mulai hari ini Senin (21/2) sampai Rabu (23/2). Dilansir dari edaran resmi Pusat Koperasi Tahu Tempe Indonesia (PUSKOPTI) DKI Jakarta, aksi mogok produksi tersebut dilakukan menyusul kenaikan harga kedelai sebagai bahan baku utama tempe dan tahu.
ADVERTISEMENT
“Maka dengan ini kami beritahukan seluruh Pengrajin Tempe Tahu se Jabodetabek untuk mogok produksi dan dagang selama tiga hari, terhitung tanggal 21, 22 dan 23 Februari 2022,” tulis edaran tersebut, dikutip kumparan pada Kamis (17/2).
Pada edaran yang ditandatangani oleh Ketua PUSKOPTI DKI Jakarta, Sutaryo, menyebut bahwa kesulitan yang dialami pedagang tempe dan tahu ini terjadi sudah dari tahun 2008 silam. Menurutnya pemerintah belum bisa menemukan solusi untuk menyelesaikan masalah ini.
“Sambil menunggu apa yang dilakukan pemerintah, maka demo mogok produksi saat ini adalah untuk menaikkan harga jual tempe dan tahu,” ujarnya.
Adapun terdapat lima tuntutan pada demo mogok produksi ini. Pertama adalah menuntut pemerintah menurunkan harga dan menghentikan fluktuasi harga yang terlalu cepat.
ADVERTISEMENT
Kedua adalah harga kedelai terlalu tinggi sehingga konsumen tempe dan tahu daya belinya rendah. Ketiga adalah menuntut pemerintah mengambil langkah konkret untuk mengatasi gejolak yang setiap tahun rutin terjadi.
Keempat adalah tata niaga kedelai ditangani oleh pemerintah/Bulog. Dan terakhir adalah menyatakan apabila tuntutan tersebut tidak dikabulkan maka pengrajin tempe dan tahu akan turun ke jalan untuk melakukan aksi demonstrasi.
“Apabila pada tanggal mogok produksi ada yang melakukan kegiatan produksi dan dagang tempe tahu, maka produk tersebut akan di-sweeping oleh rekan-rekan sesama pengrajin,” pungkasnya.
Mendag Janji Beri Solusi
Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengaku tengah menyiapkan kebijakan untuk mengatasi kenaikan harga kedelai.
Lutfi belum mengungkap kebijakan seperti apa yang akan diambil untuk mengatasi kenaikan harga kedelai. Janjinya, kebijakan baru akan diumumkan minggu ini.
ADVERTISEMENT
"Sekarang kami sudah menyiapkan mitigasi untuk harga kedelai tersebut. Kami akan putuskan pada kesempatan pertama minggu depan. Nanti akan saya umumkan kebijakannya," kata Mendag lewat pernyataan tertulis, Kamis (17/2).
Mendag menjelaskan, terdapat beberapa sebab yang membuat harga kedelai dunia melonjak. Salah satunya yakni terjadi La Nina yang sangat basah di Argentina dan Amerika Selatan. Kondisi itu menyebabkan suplai kedelai menjadi sangat terbatas, sehingga harga menjadi naik.
Selain itu, terdapat restrukturisasi dari peternakan di China yang mendapatkan 5 miliar babi yang dulu makannya tidak diatur, namun saat ini diberi makan kedelai.
Live Update