Mulai Malam Ini, Pemerintah Beri Subsidi Ongkir Belanja Online hingga Rp 20 Ribu

5 Mei 2021 19:07 WIB
Ilustrasi belanja online. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi belanja online. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Pemerintah resmi meluncurkan Hari Belanja Nasional (Harbolnas) lengkap dengan subsidi ongkir mulai malam ini Rabu 5 Mei hingga 13 Mei 2021 mendatang. Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menjelaskan pada program Harbolnas ini pemerintah menggandeng 72 e-commerce untuk memberikan diskon ongkir hingga Rp 20 ribu.
ADVERTISEMENT
“Untuk itu 72 platform e-commerce bersama pemerintah sudah memberikan langsung oleh mereka sendiri yaitu subsidi ongkos kirim sampe Rp 20.000. Ini sudah berjalan. Bangga Buatan Indonesia dari 5 Mei, kick off nanti pukul 18.30 WIB sampai tanggal 13 Mei,” ujar Lutfi dalam konferensi pers virtual, Rabu (5/5).
Adapun subsidi ongkir tersebut hanya bisa diklaim untuk belanja online produk dalam negeri. Hal ini sejalan dengan kampanye Bangga Buatan Indonesia yang didesain guna memacu produksi dan konsumsi barang buatan dalam negeri.
Ilustrasi belanja online Foto: shutterstock
Bahkan menurut Lutfi tidak hanya subsidi ongkir saja yang diberikan, pemerintah dan e-commerce juga menyiapkan diskon lain demi memacu tingkat konsumsi masyarakat yang masih melemah.
“Kalau mau akses ada di halaman utama (e-commerce) sudah ada untuk produk Indonesia diberikan ongkir gratis dan ini juga ditambah diskon lain agar memacu konsumsi dan pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Lutfi mengakui bahwa ide Harbolnas BBI ini tercetus dari keberhasilan para e-commerce membuat pesta belanja pada 12 Desember 2020 lalu. Adapun kala itu pesta belanja online tersebut menghasilkan nilai transaksi hingga Rp 11,5 triliun. Untuk itu pada pesta Harbolnas kali ini, Lutfi optimistis nilai transaksinya bisa lebih besar dari capaian pesta diskon 12.12 lalu.
“Jadi pemerintah ikut menyebarluaskan dan memastikan bahwa semua orang tahu program belanja online dan target tentunya bisa mencapai lebih dari Rp 11,56 triliun,” ujarnya.
****
Saksikan video menarik di bawah ini: