Nelayan Natuna: Kami Rindu Susi, Sekarang Kami Diuber-uber Kapal Asing

29 Desember 2019 13:20 WIB
comment
100
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hanya berselang satu minggu setelah Susi Pudjiastuti tak lagi menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan, perairan Natuna langsung diserbu kapal-kapal ikan asing, terutama dari Vietnam dan China.
ADVERTISEMENT
Rata-rata kapal ikan asing yang masuk ke Natuna berukuran di atas 30 Gross Ton (GT) dan menggunakan pukat harimau (trawl). Bahkan kapal coast guard China turut mengawal kapal-kapal ikan dari negaranya yang mencuri di perairan Indonesia.
Kapal coast guard China mengusir nelayan Indonesia di perairan Natuna. Foto: Dok. Istimewa
Demikian diungkapkan Herman, Ketua Nelayan Lubuk Lumbang, Kelurahan Bandarsyah, Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna.
"Selang satu minggu sejak pergantian menteri (Susi Pudjiastuti diganti Edhy Prabowo), info dari anggota kami langsung banyak kapal asing. Sebulan kemudian makin ramai. Mereka (nelayan lokal) dikejar coast guard China," ujar Herman kepada kumparan, Minggu (29/12).
Tak hanya makin banyak, kapal ikan asing juga semakin berani. Menurut pengakuan dari para anggotanya, kapal-kapal asing pencuri ikan ini sudah berani mengusir kapal nelayan lokal.
ADVERTISEMENT
"Kami sering diuber-uber kapal asing. Mereka nabrak-nabrak kapal kita. Di media sosial, di Natuna sudah heboh soal ini," tuturnya.
Akibat maraknya kapal ikan asing, hasil tangkapan nelayan lokal jadi merosot. Stok ikan yang melonjak di era Susi Pudjiastuti, kini dijarah kapal asing. "Pendapatan kami di era Ibu Susi melimpah ruah, sekarang turun drastis," ungkap Herman.
Herman mengaku sudah melaporkan kejadian ini ke aparat keamanan. Tapi sejauh ini kapal ikan asing masih bebas berkeliaran mencuri di perairan Indonesia.
"Sudah dilaporkan ke perwira tinggi di Natuna, termasuk di Jakarta. Katanya sudah ada KRI yang patroli di Natuna. Tapi kok masih banyak kapal ikan asing bebas lewat di laut kita?" ujarnya heran.
Pihaknya pun mengaku rindu dengan ketegasan Susi Pudjiastuti dalam menjaga kekayaan laut Indonesia. Ketegasan itu yang belum tampak di era Menteri Kelautan dan Perikanan sekarang, yaitu Edhy Prabowo.
ADVERTISEMENT
"Kami rindu Ibu Susi, kami rindu gebrakan-gebrakan beliau," tutupnya.